Pelaut tangguh memang tidak lahir dari laut yang tenang. Tapi hati seorang ayah juga tidak bisa tenang, selama anaknya masih menunggu di dermaga.
Di balik seragam biru tua dan sepatu bot karet, ada manusia yang berjuang di dua medan sekaligus: melawan ombak, dan melawan rasa rindu. Mereka adalah pahlawan yang tak pernah meminta penghargaan, ayah yang mencintai dengan cara yang sunyi.
Maka, ketika kita menikmati hasil perdagangan maritim, atau sekadar melihat kapal lewat di laut, mari kita ingat: di balik semua itu, ada seorang ayah yang memilih berlayar jauh, bukan karena tidak ingin pulang---tapi karena pulang adalah alasan ia pergi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI