Kampanye pemilu 2024 mulai berjalan. Capres-cawapres mulai berkeliling ke daerah-daerah untuk membeberkan apa saja program-programnya untuk 5 tahun ke  depan.
Dalam tulisan ini saya tidak ingin menyorot soal itu. Saya akan lebih membahas soal pertemanan Saat kampanye. Dan pastinya, Â ini tulis sesuai pengamatan dan pengalaman Saya sendiri.
Pilihan Berbedanya Itu Biasa
Pilihan berbeda itu biasa dan hal wajar dalam kehidupan. Karena pads dasarnya, hidup ini ada, indah dan berwarna karena perbedaan. Namun namanya juga tiap orang berbeda- beda, termasuk kembar identik yang dari satu sel telur pun memiliki perbedaan. Apalagi kalau cuma saudara atau orang lain.
Hanya saja, tidak semua orang bisa menerima perbedaan. Apalagi kalau didasari pertemanan, jadi kalau seseorang pilih A, bagusnya sih temannya juga pilih A. Biar klop.Tadi kan, tidak semua bisa begitu. Sama si A bisa klop, tapi sama di B dan si C kan belum tentu
Makanya soal pilihan ini kadang membuat pertemanan putus. Termasuk soal pilihan saat pemilu.Padahal sih, saling menghargai pilihan saja. Apalagi pemilu kan bebas umum dan rahasia.
Jangan Kepo, Nanti Baper
Saat pemilu lalu ada teman penulis cerita anak yang japri ke saya. Memang kami juta cukup akrab dan  sering interaksi seputar menulis.
 kala itu dia terang-terangan bertanya kalau saya pilihannya apa saat pemilu nanti. 1, 2 atau 3? Hahaha.
Saya pun setengah bercanda menjawab, rahasia Mbak. Kerena seperti yang sudah saya tuliskan di atas, Pemilihan Umun itu bebas umum dan rahasia. Kalau dilakukan secara umum, Saya bebes memilih sesuai hati nurani, Dan tentu saja rahasia. Kalau bisa hanya saya dan Tuhan yang tahu.
Sebenarnya saya tahu sih, teman saya itu memilih nomor berapa. Selama ini, dia rajin memposting segala sesuatu tentang pilihannya itu.
Jadi saya memilih mencari jawaban mengambang saja. Kalaupun berbeda pilihan, kita jangan sampai berdebat, dan akhirnya memutuskan pertemanan. Karena sayang sekali hanya karena soal pilihan, pertemanan lama jadi terputus.
Pemilu Bagi Saya
Bagi saya, pemilu itu ibaratnya pemilihan ketua kelas saja. Saya ingat sekali, dulu kami sekelas memilih 3 mandi say untuk menjadi ketua kelas. Saya memilih si A, teman sebangku saya memilih B. Tapi pada akhirnya siapa yang terpilih menjadi ketua kelas, kami tetap sebangku dan akan tetap berinteraksi setiap hari.
 Nantinya kalau ketua kelas yang terpilih Bukan pilihan saya, saya kan tetap akan mengikuti dan melaksanakan program kelasnya
Jadi ya soal pilihan saat pemilu ini, jangan sampai merusak sesuatu yang sudah lama kiya bangun. Dari hubungan pertemanan Sampai hubungan sesama tetangga, apalagi sama saudara. Terus berdoa agar yang terpilih nanti bisa mengembankan tugasnya dengan baik dan membawa bangsa Indonesia lebih baik lagi. Aamiin...