Mohon tunggu...
Bambang Suwarno
Bambang Suwarno Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Mencintai Tuhan & sesama. Salah satunya lewat untaian kata-kata.

Pendeta Gereja Baptis Indonesia - Palangkaraya Alamat Rumah: Jl. Raden Saleh III /02, Palangkaraya No. HP = 081349180040

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sadisme Doa Irma

9 Maret 2021   07:17 Diperbarui: 9 Maret 2021   07:27 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Irma pun menceritakan pengalaman doanya. Sebelum ini, Irma sudah pernah mendoakan agar adik bungsunya itu agar putus dengan dua pacarnya yang dahulu. Yang satu, karena  tidak seiman. Sedang pacar yang satunya, mantan percandu narkoba. Dan faktanya, doa-doa Irma sukses. Sebab semuanya dikabulkan Tuhan. Memang selain mendoakan, Irma juga dengan kasih mencerahi hati Ita dengan nasihat yang logis dan kuat.

"Jadi, meski sebuah doa itu terkesan keras bahkan sadis, tapi kalau dikabulkan Tuhan berarti doa itu baik. Asal dilandasi dengan niat yang bener-bener baik, Bunda. Gitu...!"

"Selain untuk adikmu, apa pernah kamu mendoakan orang lain dengan 'doa yang keras', dan dikabulkan Tuhan?"

"Pernah Bun! Setahun yang lalu, pada kontestasi Pilkada. Aku mendoakan seorang kandidat walikota agar tak terpilih. Alasanku, karena dia adalah mantan napi korupsi."

***

Seminggu kemudian beredar kabar yang mengagetkan dan mengecewakan Ita Wulandari. Kenapa? Karena  pria setengah abad yang mendekatinya itu, ternyata sudah punya seorang istri dan tiga orang anak. Mau tidak mau, Ita harus putuskan hubungan itu. Padahal ia sudah terlanjur mengaguminya.

Namun bagi Irma dan ibunya, berita itu amat melegakannya. Sebab keinginannya untuk "menyelamatkan" Ita telah tercapai. Artinya, doa Irma kembali diluluskan Tuhan.

***

Sebulan Berikutnya

Minggu pagi hari ini, Irma bangun kesiangan.  Karena sudah terlambat jauh dan demi efisiensi, ia sengaja tidak mengikuti kebaktian di gerejanya. Melainkan  di gereja lain yang berada  di dekat rumahnya.

Ketika si pengkhotbah mulai berjalan menuju mimbarnya, tiba-tiba mata Irma melotot menatapnya. Hatinya sontak bergejolak hebat. Ia kaget bukan alang kepalang. Kenapa?  Sebab si pengkhotbah tersebut ternyata adalah Boby Setiandy.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun