Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Tipe Manusia Rousseau, Manusia Goethe, Manusia Schopenhauer

15 September 2022   22:22 Diperbarui: 15 September 2022   22:25 568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan menempatkan diri kita di luar diri kita sendiri, guru mengangkat kita dan menempatkan kita dekat dengan tujuan sedemikian rupa sehingga dengan mendidik kita saat kita naik, dia menunjukkan kepada kita tujuan yang sederhana, konkret dan dekat dengan menggunakan sarana yang dia miliki, peringatan bahaya di depan kita, ketidakpedulian terhadap hal-hal yang sulit.

Dengan berhenti menyemangati kita untuk terus menjadi manusia biasa, beliau mengingatkan   kita harus melewati gurun pasir di bumi, dan ini tidak dilakukan untuk manusia yang takut akan keheningan dan internalisasi, karena kelemahan karakter, kurangnya gaya;

Selera dan martabat adalah premis dari keegoisan pemilik, keegoisan Negara dan keegoisan sarjana. Kemudian, kondisi keceriaan atau elevasi sangat penting dalam diri manusia yang otentik jika ingin dididik, karena pendidikan mengandung arti kesepian, yang membutuhkan persiapan yang lama, dengan menetapkan tujuan di luar uang dan harta.

Dan perlu pelatihan untuk mewujudkan aspirasi itu, tapi ya, khusus untuk itu!". Kesepian sebagai keadaan hidup menyiratkan sebuah pelatihan yang disertai dengan kesulitan dari tempat-tempat sulit yang membuat ini menjadi jalan yang panjang, menghilangkan nilai-nilai yang mengurangi kehidupan, melankolis dan depresi.

  Yang mengurangi kehidupan adalah nilai-nilai yang mengatur waktu kita, itulah sebabnya pendidikan membebaskan, mendidik melawan waktu kita, melawan nilai-nilainya, meneguhkan kehidupan, karena ini bukan oposisi yang merusak tetapi ciptaan, berjuang di zaman kita ini, satu-satunya yang sedang sekarat dan kita dengannya, jika kita mampu mendidik diri kita sendiri dan memahaminya untuk membayangkan dan menciptakan sikap baru yang sulit jika pertama-tama kita tidak meningkatkan kehidupan, kita merangsang kekuatannya, keunikan keberadaan, cara-cara yang tidak tepat waktu, membentuk menjadi sesuatu yang  manunggal.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun