Seperti alam,
dan semua tak terbatas yang ku cita-citakan
-kecantikan, pekerjaan, cinta, aksara-,
adalah, dalam kesetian tindakanku.
Dan semuanya tak terhingga abadi tetap sama.
Aku suka, Â melihat langit telanjang
Ooh  alam "beri aku Kecerdasan,
nama yang tepat pada semua hal-hal!
biarkan kata-kataku menjadi
benda itu sendiri,
diciptakan oleh jiwaku lagi
 "Aku suka,  melihat langit telanjang, dan
Pedesaan memiliki kemurungan yang tenang, seperti terlihat, seperti celaan, dalam kehijauan yang lembut dan menyedihkan di lembah-lembahnya dan di kolam-kolam sungai yang tertidur. Di Alam ada rahasia melodi, rahasia lembut air matamu;
Aku suka, Â melihat langit telanjang
namun sejatinya, aku setia padamu.
tunggu aku di akhir
sudut taman itu dengan bulan besar,
di mana kita bermimpi begitu banyak, bersama-sama
Aku suka, Â melihat langit telanjang
dan Benar, ya, ya; kalian berdua sudah sembuh
menciptakan kegilaan-ku.
dunia telah menunjukkan kepada saya, sudah buka
dan putih, bersamamu,
telapak tangannya, untuk bersembunyi
begitu banyak, sebelumnya, di mataku
terbuka, jadi terbuka
mengapa kalian tetap dalam gua dan buta!
Kamu, laut, dan kamu, cintaku,
yang sebelumnya ada bumi dan langit!
Semuanya sudah menjadi milikku, semuanya! tidak mengatakan apa-apa
sudah menjadi milikku, dan juga bukan apa-apa!
"Jika kamu pergi dengan cepat,
waktu akan terbang sebelum bumi tak berputar seperti
kupu-kupu yang sulit dipahami.
Jika kamu berjalan lambat
waktu akan berjalan di belakangmu,
seperti lembu yang lemah lembut.
Laut, apakah kamu sudah kelebihan isi,
karena langit tidak lagi sebagai  penjaga
dari tanah, seorang ibu?
Apakah kamu  mengambil akar bumi,
bukankah kamu hanya membuka sayap hanya buat mereka
dan hanya kepalsuan?
Aku suka, Â melihat langit telanjang
-matahari, bulan bintang- begitu banyak,
karena dia hanya akan melihat yang abadi-
masa depanku..