Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senja Berhala

25 Maret 2021   13:58 Diperbarui: 25 Maret 2021   14:12 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

senja berhala
 
Tidak ada perhitungan,
atau caranya menjadi seperti anak yang hilang
yang kembali ke debu di kakimu
telah menghambur-hamburkan banyak waktu.
Dan bagaimana Kau  tidak bisa memaafkan?
membuat pesta untuk menghormati apa
hilang, dan mengambil dari tempatnya
yang Kau  simpan untuk kesempatan
Kau  tidak dapat membayangkan, menangis siang dan malam
untuk mengetahui tidak pernah ditinggalkan,
kebahagiaan itu menyelamatkan

Tidak, kebahagiaan tidak pernah
tahu tentang, siapa yang menerbangkan rasa tunggal
ke jalur pendaratan berumput, menumpang
ke senja berhala, dan bertanya di setiap pintu
sampai   menemukanmu tertidur dalam cemburu
seperti  selama tidak berbelas kasih
berjam-jam keputusasaan tak hilang.


Ditemani biksu sorga dari  selnya.
pada wanita jalang terbuang sedang menyapu jalan
dengan sapu lidi, untuk anak jalan kecil itu
yang ibunya pingsan karena kelaparan.
Saat  datang ke kekasih, ke anjing mengunyah
kaus kaki, pendorong, pembuat keranjang,
yang menumpuk kaleng kue paling enak.
di bawah naungan pohon randu  yang abadi,
sampai hujan turun di laut lepas,
ke dalam sukma abadi. ***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun