Pertama datanglah ketenangan, untuk mengajari dunia betapa cantiknya kuntilanak bermuka 21,
Membawa rasa aman ke dunia seperti sahabat yang berbaring berdampingan, mata tertutup, telinga terkunci
Berpegangan tangan satu sama lain, detak jantung menyelaraskan irama musik lengsir wengi.
Ketenangan memberi dunia perasaan alam yang belum siap dia rasakan.
Lalu datanglah api untuk menunjukkan kegembiraan dunia,
Betapa menyenangkannya, betapa tidak rusak, bukan salahnya dia.
Api datang untuk memberi dunia pelajaran,
Membelai dunia dengan godaan seperti emosi baru yang tidak pernah diketahui dunia ada,
Seperti kuntilanak muda yang melihat seperti playboy,
Meninggalkan dunia tanpa pesan apapun,
Saya mengerti sekarang
Empat pohon beringin tua ini tanpa bayangan
Tidak digunakan untuk menampung tubuh manusia
Tapi untuk menampung roh dan jiwa
Mereka digunakan untuk membalikkan pemikiran kita yang terbelakang dan satu arah
Digunakan untuk membantu menemukan iman kita
Dan mencari bantuan yang dibutuhkan
Saat berbaring telanjang dalam pikiran
Terjebak tidak hanya di dalam empat pohon beringin
Tapi di dalam dinding tengkorakku Â
Ini hanya dengan pikiran saya***