Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Empat Pohon Beringin

9 Maret 2021   10:06 Diperbarui: 9 Maret 2021   10:19 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri_ lokasi Sungai Berantas

Pertama datanglah ketenangan, untuk mengajari dunia betapa cantiknya kuntilanak bermuka 21,
Membawa rasa aman ke dunia seperti sahabat yang berbaring berdampingan, mata tertutup, telinga terkunci
Berpegangan tangan satu sama lain, detak jantung menyelaraskan irama musik lengsir wengi.
Ketenangan memberi dunia perasaan alam yang belum siap dia rasakan.

Lalu datanglah api untuk menunjukkan kegembiraan dunia,
Betapa menyenangkannya, betapa tidak rusak, bukan salahnya dia.
Api datang untuk memberi dunia pelajaran,
Membelai dunia dengan godaan seperti emosi baru yang tidak pernah diketahui dunia ada,
Seperti kuntilanak muda yang melihat seperti playboy,
Meninggalkan dunia tanpa pesan apapun,

Saya mengerti sekarang
Empat pohon beringin tua ini tanpa bayangan
Tidak digunakan untuk menampung tubuh manusia
Tapi untuk menampung roh dan jiwa
Mereka digunakan untuk membalikkan pemikiran kita yang terbelakang dan satu arah
Digunakan untuk membantu menemukan iman kita
Dan mencari bantuan yang dibutuhkan
Saat berbaring telanjang dalam pikiran
Terjebak tidak hanya di dalam empat pohon beringin
Tapi di dalam dinding tengkorakku  
Ini hanya dengan pikiran saya***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun