Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Semar pada Sedulur Papat Limo Pancer (Kajian Filsafat Roh Jawa, Bagian 2)

16 November 2020   20:39 Diperbarui: 24 Januari 2023   10:16 1274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat sidang di Majapahit "Damarwulan" datang berkumpul dengan patih "Logender dan anak nya Seto, dan Kumitir, Anjasmoro;  terus Anjasmoro berantam sama bapak nya dan saudaranya  yang kemudian diberikan nasihat oleh Patih Mangunda tidak boleh begitu ini kan persedingan kraton; semuanya harus diam merepleksikan diri masing masing; Patih Mangunda menayatakan sebenarnya yang berhak  membunuh itu Damarwulan atau Seto, dan Kumitir,? Jawab Patih Logender iya anak saya;

Sekarang begini kata Patih Mangunda coba diadu dua anak ini  Seto, dan Kumitir melawan Damarwulan; artinya yang  memang anakmu yang kuat memangku mengelola keadian di Majapahit;  hasilya memang dua anak tadi kalah dan Damarwulan menang; karena Damarwulan memiiki Besi Kuning milik Minyak Jinggo;

Maka perginya Patih Logender dan anaknya Seto, dan Kumitir ke wilayah lain yang diperkirakan berada di wilayah Malaysia Kalimantan; sehingga Damarwulan menjadi raja atau dikenal dengan nama lain sebagai Prabu Brawijaya V terakhir atau Prabu Brawijaya V pindah agama  lain atau Asing; ; disusul dengan kedatangan 9 Sunan di era Majapahit; "Sabdo Palon" dan "Noyo Genggong  terus mempertanyakan mengapa ada bangsa semacam ini bisa datang ke sini;

Semenjak itulah muncul istilah "batu bisa mengapung" symbol pemimpin sejati atau manusia Jawani versus antinomy pada metafora "Yen wis tiba titiwancine kali- kali ilang kedunge, pasar ilang kumandange, wong Jowo ilang tapane wong wadon ilang wirange" bentuk perubahan paradigm tatanan;

Berikut ini adalah Sedulur Papat Limo Pancer pada Kajian Filsafat Roh Jawa  dengan penjelasan sebagai berikut:

Kedua (2)


Bersambung.....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun