Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Anak Katak

31 Maret 2020   23:28 Diperbarui: 31 Maret 2020   23:52 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi | Anak Katak| dokpri

  1. Anak katak bernafas, menyanyikan lagu merdu dikolam perjalanan manusia yang tak terlihat!   tanpa henti memanggilku tanpa wajah, tanpa muka, tanpa rupa
  2. Anak katak bernafas, menyanyikan lagu merdu dikolam perjalanan manusia yang tak terlihat! mengalir terus dalam bunyi biola memperbaharui hidupku,
  3. Anak katak bernafas, menyanyikan lagu merdu dikolam perjalanan manusia yang tak terlihat! Melakukan pertukaran takdir karma ku secara murni ruang dalam batin dan luar pengetahuan logikaku.
  4. Anak katak bernafas, menyanyikan lagu merdu dikolam perjalanan manusia yang tak terlihat! Mendatangkan sebuah pendulum, dengan irama WA Mozart dari kejauhan
  5. Anak katak bernafas, menyanyikan lagu merdu dikolam perjalanan manusia yang tak terlihat! Muncul,timbul, tenggelam, bergelombang diselokan zaman,
  6. Anak katak bernafas, menyanyikan lagu merdu dikolam perjalanan manusia yang tak terlihat! siapa yang membangun takdirku, harapanku, impianku, cita-citaku;
  • Anak katak bernafas, menyanyikan lagu merdu dikolam perjalanan manusia yang tak terlihat! Mencabut waktu, dan ruang tanpa jendela kehidupan bagaikan setiap lautan tak bertepi, pada kemungkinan beberapa ruang, tanpa makna dan tanpa terbatas.
  • Anak katak bernafas, menyanyikan lagu merdu dikolam perjalanan manusia yang tak terlihat! Mengingatkaku pada luasnya cakrawala dunia,  dari bintang-bintang berapa banyak yang sudah bersinar dalam takdir kedua mata kakiku.
  • Anak katak bernafas, menyanyikan lagu merdu dikolam perjalanan manusia yang tak terlihat! Aku terkadang, seperti anak kecil, anak laki-laki tanpa lahir dari Rahim karma, aku dilahirkan dari wangsa  angin sepoi-sepoi bergerak melalui tujuan takdir ini
  • Anak katak bernafas, menyanyikan lagu merdu dikolam perjalanan manusia yang tak terlihat! Membuat batal sekitarku tempatku bernafas, masih merasakan saya bergerak  mencari cinta kepada dirimu? Dan kamu sudah membentuk  daun penuh ulat hama, melengkung, dan daging dicuci dalam kata-kata cinta paling utuh; apakah kamu tahu?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun