Mohon tunggu...
Baiq Cynthia
Baiq Cynthia Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger, Content Writer, dan Mom to Be

Menulis membuatmu ada. Email: Baiq_cynthia@yahoo.com IG : BaiqCynthia Facebook : Baiq Cynthia Sribulancer : Baiqcynthia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta Itu Hadir Bukan untuk Dinanti, tapi Diperjuangkan

1 Desember 2019   22:36 Diperbarui: 1 Desember 2019   22:37 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: Unsplash.com

Ketika Berkali-kali Menolak Hati, Pada Akhirnya Engkau Merasakan yang sama

Oleh: Baiq Cynthia

Waktu begitu cepat menemukan yang hilang diganti dengan yang datang. Yang memilih pergi meninggalkanmu, tetapi kamu memilih untuk bertahan. Bertahan dengan status kesendirian. Memilih menanti kabar kebahagiaan berupa dipertemukan dengan cinta yang baik. Sudah banyak yang ditemui tetapi hati enggan menerima kebahagiaan itu. Engkau takut terluka untuk kedua kali.

Patah hati sudah terlalu sering, karena Allah tahu ini adalah cara dekat dengan Allah setelah begitu jauh dari-Nya. Terlalu sibuk dengan ingar-bingar lakon hidup, dengan segala hal yang menggembirakan. Lupa pada waktu untuk menyebut nama-Nya atau entah apalah itu. 

Aku bukan wanita yang bebas dari belenggu maksiat, untuk itu Allah memberi berbagai cobaan dengan menghadirkan banyak calon yang tidak jadi menikahiku.

Gagal karena dihianati, gagal---diajak bermaksiat, gagal---bukan jodoh dan banyak kegagalan memperjuangkan cinta yang selama ini sudah dianggap tepat. Terlalu naif jika aku tidak kecewa, terlebih melihat banyak yang lebih dulu memutuskan menikah dan berkeluarga. Ah, romantis sekali. Tapi, aku tidak boleh sedih untuk hal yang masih belum halal. Belum masanya ditemukan, bukan berarti aku menyerah. Aku harus sabar dan ikhlas, ya hanya itu penawar dari rasa sakit ini.

Cinta itu hanya sebuah ilusi, ketika datang ia hanya lewat tidak untuk berhenti. Lagi-lagi aku harus menelan getirnya dipermainkan oleh cinta. Sudah 5 tahun menunggu ketidakpastian, 2 tahun menunggu kehadiran sosok idaman dan setahun menanti jawaban apakah ia benar akan datang? Aku pun mulai meragukan keyakinan perihal cinta dalam diam.

Bukankah kisah cinta Fatimah Az-Zahra dengan Ali bin Abi Thalib merupakan kisah romantis yang indah untuk diabadikan dan menjadi teladan untuk kita. Mereka mampu menyimpan perasaannya dalam keyakinan iman kepada Allah, tidak sedikit pun berusaha untuk menorehkan hal buruk dalam cinta yang suci. 

Meskipun mencintai dalam diam, mereka saling berjuang dan berkorban. Terutama Ali yang memberanikan diri melamar Fatimah---putri Rasulullah. Wanita yang didambakan banyak lelaki dengan kadar iman dan keislaman yang sempurna. 

Namun dari sekian lelaki yang melamar Fatimah ditolak olehnya. Ali memberanikan diri menghadap Rasulullah walaupun ia tidak memiliki materi sebagai mahar. Rasulullah berseri ketika niatan Ali bin Abi Thalib akan mempersunting anaknya. Ternyata Fatimah memang menyimpan perasaan yang sama jauh dari sebelumnya. Mereka akhirnya menikah dengan mahar baju besi. Bertahun-tahun bagi Ali untuk memantaskan diri bersanding dengan putri Rasulullah.

Lalu, aku belajar menolak banyak lelaki yang melamar demi seorang lelaki dewasa yang pernah berkata belum siap menikah---masih ingin memantaskan diri. Ternyata waktu membuat usiaku bertambah, namun tidak ada jawaban juga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun