Mohon tunggu...
Bagus Cahyono Putro
Bagus Cahyono Putro Mohon Tunggu... Guru Pendidikan Jasmani

"Manusia terpelajar adalah manusia yang menggunakan kecerdasannya untuk mewujudkan keinginan TANPA MELANGGAR hak-hak orang lain". Sikap yang harus diambil adalah Pikirkan - Rencanakan - Lakukan - Perbaiki.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Haturnuwun Shin Tae Yong! Timnas Indonesia Menuju Piala Dunia.

26 Mei 2025   17:54 Diperbarui: 31 Mei 2025   16:43 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Naik Peringkat FIFA (Sumber: Instagram/ PSSI)

Kegagalan ini bukanlah hal yang pertama kali dalam sejarah sepak bola Indonesia. Ini adalah bukti bahwa pengembangan bakat muda tidak mampu berjalan maksimal. Sehingga sangat sulit untuk bersaing dengan tim-tim dari negara lain. Pertama, mengesampingkan faktor tertentu yang mengakibatkan kekalahan Indonesia di Piala Asia tahun yaitu faktor komposisi tubuh. Memang jelas komposisi tubuh masyarakat Asia Tenggara lebih kecil daripada Asia Timur. Tetapi, yang menjadi pertanyaan adalah mengapa Jepang dan Korea Selatan mampu bersaing ketat dengan negara di seluruh Asia? Kita tahu komposisi tubuh mereka tidak jauh beda. Ini dapat didasari oleh faktor individu dan faktor eksternal yaitu pola pikir pemain, keterampilan yang berkenaan dengan teknik, kecerdasan. Selanjutnya, pengembangan dan pelatihan, kualitas pelatih, kualitas fasilitas yang memadai. Banyak sekali faktor yang menentukan keberhasilan dalam hal ini.

Benarkah Tim Nasional sudah tertinggal jauh? Bisa dikatakan 'iya'. Dari segi permainan, kondisi fisik, keterampilan individu, mentalitas memang terlihat. Era Shin Tae Yong (Mantan Pelatih Tim Nasional Indonesia) susah payah mengembangkan dan memperbaiki kondisi sepak bola Indonesia, mulai dari hal-hal kecil yang terjadi pada pemain. Puncaknya adalah Tim Nasional U-23 berada di posisi 4 Piala Asia. Dikutip dari Bola net, Senin (29/4/2024) AFC U-23 Asian Cup mulai memasuki babak semifinal, sehingga Indonesia akan berhadapan dengan Uzbekistan di Abdullah bin Khalifa. Mengejutkan bukan? Hasil itu tidak semata di dapat dengan proses instan. Mengalahkan tim-tim besar adalah tantangan yang jelas dan membutuhkan banyak upaya. Tetapi, akhir-akhir ini kondisi sepak bola mulai menurun dengan terlepasnya Shin Tae Yong sebagai pelatih kepala. Meski belum menunjukkan prestasi berupa juara, secara perlahan mulai merangkak ke ranah Asia. Kompas.com memaparkan beberapa prestasi tertinggi Shin Tae Yong selama menjadi pelatih Indonesia yaitu 1) Babak 16 besar Piala Asia 2023, 2) Peringkat keempat Piala Asia U23 2024, 3) Lolos Piala Asia 2027. Perubahan tersebut mestinya perlu dipertimbangkan.

Jadi bagaimana sebuah tim dapat meraih prestasi? Beberapa aspek penting dapat mempengaruhi hal ini.

  • Efikasi diri -- Diartikan sebagai keyakinan individu terhadap kemampuan diri mereka sendiri untuk menghadapi tantangan dan menyelesaikan tanggung jawab. Penelitian menunjukkan pemain sepak bola memiliki tangkat efikasi diri yang tinggi. Efikasi diri yang tinggi cenderung mengeluarkan upaya yang tinggi dan bertahan lebih lama daripada mereka yang memiliki efikasi diri yang rendah (Kenioua & Elkader, 2016).
  • Kekuatan Otot Tungkai | Kecerdasan Emosional | Motivasi -- Kekuatan otot tungkai menjadi pondasi kondisi fisik agar pemain dapat terlibat lebih jauh pada permainan sepakbola. Sebesar 17,4% dari sampel penelitian menunjukkan dipengaruhi oleh kekuatan otot tungkai. Sebesar 30,9% ternyata kecerdasan emosional berpengaruh terhadap kemampuan permainan sepakbola. Terakhir, motivasi adalah aspek yang cukup sulit diukur. Pemain dengan motivasi tinggi belum tentu dapat menunjukkan keterampilannya melalui sepakbola. Mengetahui hal mendasar terkait motivasi diri pada setiap individu perlu dijalankan. Memastikan bahwa setiap pemain memiliki visi dan tujuan yang sama maka cenderung dapat menyatu sebagai tim (Prasetyo dkk, 2023).
  • Metode Latihan | Motivasi -- Terdapat tahapan yang sebenarnya adalah struktur utama dalam pembangunan prestasi yaitu 1) Kondisi fisik, 2) Kemampuan dan Keterampilan, 3) Pengaturan strategi atau taktik, 4) Mentalitas diantara atlet, 5) Prestasi. Tahapan tersebut hal yang umum mencapai prestasi besar. Di luar itu, masih banyak yang saling berkaitan mulai dari pelatih, atlet, organisasi, anggaran, program dan fasilitas. Penelitian memaparkan bahwa metode latihan yang tepat dapat menjadi sarana peningkatan keterampilan bagi atlet. Selanjutnya, terdapat efek interaksi antara metode latihan dan motivasi pencapaian tinggi terhadap kemampuan teknik dasar sepak bola (Putra dkk, 2022).

Kegagalan Tim Nasional Indonesia U-20 dalam kompetisi Piala Asia menunjukkan bahwa pengembangan prestasi olahraga di Indonesia masih menghadapi banyak tantangan, termasuk faktor komposisi tubuh, pola pikir pemain, dan kualitas pelatihan. Meskipun ada kemajuan di bawah kepemimpinan Shin Tae Yong, seperti pencapaian di Piala Asia U-23, kondisi sepak bola Indonesia kembali menurun setelah kepergian pelatih tersebut. Untuk meraih prestasi yang lebih baik, penting untuk fokus pada aspek efikasi diri, kekuatan fisik, kecerdasan emosional, motivasi, serta metode latihan yang tepat, yang semuanya saling berkaitan dalam membangun tim yang kompetitif di tingkat Asia.

Referensi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun