Kegagalan ini bukanlah hal yang pertama kali dalam sejarah sepak bola Indonesia. Ini adalah bukti bahwa pengembangan bakat muda tidak mampu berjalan maksimal. Sehingga sangat sulit untuk bersaing dengan tim-tim dari negara lain. Pertama, mengesampingkan faktor tertentu yang mengakibatkan kekalahan Indonesia di Piala Asia tahun yaitu faktor komposisi tubuh. Memang jelas komposisi tubuh masyarakat Asia Tenggara lebih kecil daripada Asia Timur. Tetapi, yang menjadi pertanyaan adalah mengapa Jepang dan Korea Selatan mampu bersaing ketat dengan negara di seluruh Asia? Kita tahu komposisi tubuh mereka tidak jauh beda. Ini dapat didasari oleh faktor individu dan faktor eksternal yaitu pola pikir pemain, keterampilan yang berkenaan dengan teknik, kecerdasan. Selanjutnya, pengembangan dan pelatihan, kualitas pelatih, kualitas fasilitas yang memadai. Banyak sekali faktor yang menentukan keberhasilan dalam hal ini.
KEMBALI KE ARTIKEL