Mohon tunggu...
bagus dwi atmaja
bagus dwi atmaja Mohon Tunggu... mahasiswa

.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membasmi Korupsi Dari Bangku Sekolah

19 September 2025   14:54 Diperbarui: 19 September 2025   14:54 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Korupsi sudah lama menjadi masalah serius di negeri ini. Mulai dari kasus besar yang menguras keuangan negara hingga tindakan kecil di sekitar kita, semuanya menunjukkan betapa kuatnya budaya korupsi masih bercokol. Meski upaya pemberantasan terus digencarkan, praktik ini tetap bermunculan dengan cara yang berbeda. Pertanyaan pentingnya adalah: mengapa korupsi begitu sulit diberantas?

Salah satu penyebabnya adalah fokus kita yang lebih banyak pada hukuman, bukan pencegahan. Padahal, inti persoalan korupsi adalah soal moral dan karakter. Karena itu, pendidikan antikorupsi sejak usia dini menjadi solusi penting. Sekolah seharusnya menjadi tempat pertama menanamkan nilai-nilai integritas.

Sekolah tidak cukup hanya untuk mengajarkan teori atau hafalan, melainkan juga membangun budaya jujur, disiplin, dan bertanggung jawab. Peran guru sangat krusial, sebab teladan sehari-hari jauh lebih kuat daripada sekadar kata-kata. Jika siswa melihat contoh yang baik, maka semangat antikorupsi akan tertanam dengan sendirinya.

Penerapan nilai antikorupsi bisa dimulai dari hal-hal sederhana, misalnya membiasakan siswa tidak mencontek, tidak memalsukan tanda tangan orang tua, hingga menghormati hak orang lain. Meski terlihat kecil, pembiasaan ini akan membentuk karakter jujur dan tangguh menghadapi godaan korupsi di masa depan.

Selain itu, kurikulum juga bisa dilengkapi dengan pembahasan kasus nyata korupsi. Dengan diskusi dan analisis, siswa bisa memahami bahwa korupsi bukan sekadar istilah, tetapi kejahatan nyata yang merugikan masyarakat. Kesadaran ini penting agar mereka tidak bersikap permisif.

Namun, tanggung jawab pendidikan antikorupsi tidak hanya ada di sekolah. Orang tua dan lingkungan juga berperan besar. Anak-anak yang terbiasa melihat contoh jujur dan sederhana di rumah akan lebih mudah memegang nilai integritas dalam hidupnya. Sebaliknya, jika mereka akrab dengan perilaku "jalan pintas", maka sikap toleran terhadap korupsi akan tumbuh.

Membasmi korupsi memang tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Tetapi, jika nilai-nilai kejujuran dan integritas ditanamkan sejak bangku sekolah, maka kita sedang menyiapkan generasi yang berani menolak korupsi. Generasi inilah yang kelak menjadi harapan Indonesia bersih, adil, dan bermartabat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun