Menurut Anton, selain  kekayaan geologi yang disertai dengan view yang indah, Tabiang Barasok juga menyimpan kekayaan flora dan fauna. Di sini masih banyak ditemukan satwa-satwa endemik yang hidup liar di hutan/rimba yang masih terjaga dengan asri. "Kita akan dengan mudah menemukan/melihat kawanan kerbau liar yang di hidup di lembah Ngarai Sianok, monyet/kera ekor panjang dan juga ekor pendek, babi hutan dan berbagai satwa lainnya yang hidup berdampingan dengan masyarakat tanpa ada yang merasa terganggu dan diganggu," kata Anton menambahkan.
Kemudian, berbagai flora/tumbuhan juga hidup dengan subur baik yang tumbuh liar maupun yang telah dibudidayakan oleh masyarakat. "Di sini kita akan banyak menemukan pohon salak hutan, pohon kopi hutan, pohon nangka hutan, enau, bambu dengan berbagai jenis, durian dan berbagai tanaman dan tumbuhan lainnya," kata Anton.
Kapan Menikmati Keindahan Tabiang Barasok?
Salah satu keunggulan Tabiang Barasok dibanding objek wisata lain adalah adanya fenomena  berbeda-beda yang dapat dinikmati di setiap waktu. Setelah subuh (sekitar pukul 05.30 -- 07.00), saat malam akan berakhir dan siang datang menjelang, Ngarai Sianok akan dipenuhi dengan lautan awan. Tabiang Barasok seolah-olah berada di negeri di atas awan dengan perkampungan di bawahnya, disertai kerlap kerlip lampu tertutup awan tipis.
Saat fajar berakhir dan matahari mulai terbit (sekitar pukul 06.00 WIB) kita akan disuguhi sunrise, matahari terbit yang muncul dari balik Gunung Merapi. Sungguh pemandangan yang sangat menakjubkan. Setelah itu, saat matahari beranjak naik (sekitar pukul 08.00 -- 09.00 WIB) kita akan dapat menikmati siraman sinar matahari yang menembus di antara ranting dan daun pepohonan. Ini merupakan spot yang sangat cantik, terutama bagi para penggiat seni fotografi, tutur Anton.
Setelah hari mulai siang, walaupun matahari telah memancarkan sinarnya dengan terik, namun Tabiang Barasok tetap nyaman dan sejuk. Hembusan angin yang sepoi-sepoi serta pepohonan yang masih asri, di sini adalah tempat yang tepat bagi yang ingin bersantai di alam terbuka. Disini juga nyaman untuk kegiatan outbond, gathering maupun capacity building di luar ruangan karena udaranya betul-betul sejuk dan asri. Ada ruang terbuka untuk menggelar berbagai kegiatan. Seperti ulang tahun, acara reunian atau acara keluarga yang lebih banyak pesertanya. Sejumlah pedagang makanan yang sudah ditata di areal Tabiang Barasok, siap memenuhi selera pengunjung. Â
Beranjak sore menjelang malam (sekitar pukul 16.00 -- 18.30 WIB), sinar matahari sore yang lembut betul-betul enak untuk dinikmati sambil menunggu sunset atau matahari terbenam tepat di atas kaldera Gunung Tinjau/Gunung Maninjau yang merupakan gunung berapi purba yang menyebabkan terbentuknya Danau Maninjau.
"Berlanjut saat malam datang (sekitar pukul 19.00 WIB seterusnya), udara malam yang sejuk dan bagi sebagian akan terasa dingin, Tabiang Barasok adalah lokasi yang tepat bagi penyuka hidup di alam terbuka dengan berkemah. Tiupan angin gunung dari Gunung Singgalang disertai pemandangan kerlap kerlip lampu dari lembah Ngarai Sianok, serasa kita berada di alam bebas sambil menikmati dan mensyukuri karunia dari Allah SWT, sang Maha Pencipta. Demikian  deskripsi tentang Tabiang Barasok, destinasi wisata  fenomenal," kata Anton.