Â
Meski terbilang  baru, obyek wisata  "Tabiang Barasok" di Kota Bukittinggi sudah menjadi tujuan untuk dikunjungi wisatawan yang datang ke Bukittinggi.  Tidak hanya masyarakat di luar Bukittinggi yang belum  mengenal Tabiang Barasok,  sebagian besar masyarakat Bukittinggi sendiri awalnya juga tidak pernah mengenal nama ini. Berbeda dengan sekarang "Tabiang Barasok" viral baik di dunia maya maupun dunia nyata.
Penulis yang berkunjung ke Tabiang Barasok, Jumat  23 Mei 2025 lalu, menyaksikan pemandangan yang tidak hanya keindahan tebing-tebing curam Ngarai Sianok yang dapat dinikmati  dari Tabiang Barasok. Dari Tabiang Barasok ini juga terlihat empat buah gunung yang merupakan kekayaan alam Sumatera Barat, yakni Gunung Marapi, Gunung Singgalang, Gunung Talamau dan Gunung Pasaman. Tak salah  tempat  memanjakan mata. Sangat sedikit tempat yang bisa langsung untuk menikmati keindahan banyak gunung yang berada di daerah sangat berjauhan.
Selain itu, Â dari Tabiang Barasok juga terlihat kaldera Gunung Tinjau atau Gunung Maninjau yang merupakan gunung berapi purba yang mengalami erupsi ribuan tahun silam yang sekarang ini membentuk Danau Maninjau.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kampung Wisata Tapian Tabiang Baraso Anton, Rabu (30/7/2025) menuturkan, sebagai  destinasi wisata baru, lokasi ini memang baru saja dikembangkan oleh masyarakat setempat secara swadaya sejak pertengahan tahun 2024 lalu. Secara resmi  dibuka untuk umum pertengahan  Desember 2024. Namun karena berbagai fenomena yang luar biasa  di Tabiang Barasok, menjadikan tempat ini cepat viral dan dicari-cari para wisatawan yang haus dengan destinasi-destinasi yang masih fresh dan menyimpan berbagai keunikan.
Lantas di mana lokasi Tabiang Barasok  di Kota  Bukittinggi. Posisi Tabiang Barasok persis berada di bibir Ngarai Sianok. Secara administratif berada di Kecamatan Guguk Panjang, Kelurahan Bukit Apik Puhun. Tepatnya di Kampung Lapau Batu. Nama kampung yang kedengaran unik.  Kalau diartikan secara harfiah ke dalam Bahasa Indonesia kurang lebih artinya "Warung/Kedai Yang Terbuat dari Batu" atau bisa juga "Warung/Kedai yang Menjual Batu".
Kelurahan yang sudah sangat dikenal dengan kopinya ini (Kopi Bukik Apik), memang banyak memiliki nama-nama kampung yang unik, diantaranya : Tabek Tuhua (kolam kering), Bukik Sangkuik (bukit yang digantung), Ranjau (kayu/bambu-bambu yang runcing), Bukik Cegek (Bukit Kemiri) dan lainnya.