Mohon tunggu...
Bagas Kurniawan
Bagas Kurniawan Mohon Tunggu... Biotechnologist and Food Technologist

Konsultan Manajemen Mutu dan Keamanan Pangan. Penulis Artikel. Berbagi ilmu dengan cara santai. Blog pribadi: https://www.nextgenbiological.com/ Email: cristanto.bagas@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Berikut Ini Rekomendasi Makanan Lokal Nusantara untuk Menu MBG

6 Oktober 2025   11:52 Diperbarui: 6 Oktober 2025   11:52 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi makanan lokal nusantara | Sumber gambar: Haryo Setyadi/unsplash.com

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi salah satu kebijakan paling ambisius yang pernah dirancang untuk memperbaiki gizi bangsa. Namun, MBG bukan sekadar urusan logistik atau anggaran makan siang sekolah. Di baliknya, ada kesempatan emas untuk membangun sistem pangan yang sehat, mandiri, dan berakar pada kekayaan kuliner lokal kita sendiri.

Indonesia kaya rasa, kaya bahan, dan kaya tradisi makan, oleh karena itu, ini merupakan modal luar biasa yang bisa menjadikan MBG bukan sekadar program pemerintah, tetapi gerakan budaya makan sehat berbasis lokal.

MBG dan Tantangan Gizi Anak Indonesia

Menurut Badan Pangan Nasional (2023), sekitar 17 persen anak Indonesia masih mengalami kekurangan gizi kronis (stunting). Di sisi lain, riset Kementerian Kesehatan (2024) mencatat bahwa kebanyakan anak sekolah kini cenderung memilih makanan instan tinggi kalori dan rendah gizi. Program MBG hadir untuk memperbaiki kesenjangan itu, dengan cara memberikan akses kepada anak-anak agar memperoleh makanan bergizi, gratis, dan berkelanjutan.

Namun, keberhasilan MBG tak cukup dengan memberi makan. Kuncinya adalah memastikan bahwa makanan yang diberikan bukan hanya bergizi, tapi juga disukai, mudah disiapkan, dan berasal dari bahan lokal. Di sinilah warisan kuliner Nusantara menjadi relevan, oleh karena itu dapur tradisional kita sesungguhnya sudah lama mengenal prinsip gizi seimbang.

Menggali Gizi dari Dapur Sendiri

Selama ini kita sering melihat gizi seimbang dari kacamata barat: susu, roti, daging, dan salad. Padahal, Indonesia memiliki ratusan resep yang sudah memenuhi kebutuhan gizi lengkap tanpa meninggalkan cita rasa lokal.

Pecel, urap, nasi jagung, papeda, lontong sayur, hingga nasi kuning, semuanya adalah bentuk dari "piring seimbang versi Nusantara." Setiap daerah punya cara sendiri untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat, protein, dan vitamin, tergantung pada bahan yang tumbuh di sekitar mereka. Itulah yang disebut para ahli sebagai "antropologi rasa": bahwa pola makan kita dibentuk oleh geografi, budaya, dan kebiasaan turun-temurun.

Berikut ini Beberapa Rekomendasi Menu Lokal untuk Program MBG

Berikut tujuh contoh makanan lokal yang bisa dijadikan inspirasi untuk menu MBG. Semua sudah memenuhi prinsip gizi seimbang dan bisa diadaptasi di berbagai wilayah Indonesia sesuai ketersediaan bahan.

1. Nasi Pecel - Inspirasi Nabati yang Mudah Diterima

Asal: Jawa Tengah dan Jawa Timur
Kandungan gizi: karbohidrat, protein nabati, serat, dan vitamin.

Pecel mudah diterapkan karena bahan utamanya  sayuran rebus dan sambal kacang, tersedia di hampir semua daerah. Di Sumatera, sambal kacang bisa disesuaikan dengan rasa pedas lada hijau. Di Sulawesi, sayuran diganti dengan kangkung dan tauge lokal. Di Papua, daun kelor atau daun pepaya muda bisa jadi alternatif sumber zat besi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun