Mohon tunggu...
Bagas Kurniawan
Bagas Kurniawan Mohon Tunggu... Biotechnologist and Food Technologist

Konsultan Manajemen Mutu dan Keamanan Pangan. Penulis Artikel. Berbagi ilmu dengan cara santai. Blog pribadi: https://www.nextgenbiological.com/ Email: cristanto.bagas@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Alasan Makanan UPF Tidak Cocok untuk MBG

1 Oktober 2025   17:01 Diperbarui: 1 Oktober 2025   18:09 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Makanan-Makanan UPF | Sumber gambar: Alan Alvez/unsplash.com

Selain itu, proses industri yang panjang juga membuka peluang terbentuknya senyawa baru yang bersifat karsinogenik. Contohnya, senyawa acrylamide bisa terbentuk saat pengolahan makanan kaya pati pada suhu sangat tinggi (Fardet, 2016).

Dalam konteks MBG, memasukkan UPF berarti mengabaikan prinsip keamanan pangan preventif, padahal anak-anak sekolah adalah kelompok yang paling rentan terhadap bahaya ini.

Aspek Sosial dan Ekonomi

Tidak bisa dipungkiri, UPF menawarkan keunggulan dalam hal distribusi. Dengan daya simpan lama, makanan bisa dikirim ke banyak sekolah tanpa khawatir cepat basi. Harganya pun relatif murah karena diproduksi massal.

Namun, jika pemerintah memilih jalan pintas dengan memasukkan UPF ke MBG, biaya kesehatan masyarakat di masa depan akan jauh lebih besar. Generasi muda bisa mengalami peningkatan penyakit kronis, yang pada akhirnya menjadi beban ekonomi bagi negara.

Investasi jangka panjang yang benar adalah membangun dapur MBG berbasis bahan segar di sekolah-sekolah, bukan bergantung pada industri UPF. Dengan begitu, anak-anak bisa belajar langsung menghargai makanan sehat, sementara ekonomi lokal (petani, nelayan, UMKM pangan segar) juga ikut berputar.

Apa Solusinya?

  1. Fokus pada Bahan Pangan Segar
    Program MBG harus menitikberatkan menu berbasis nasi, lauk hewani-nabati, sayur, dan buah.

  2. Gunakan Olahan Minimal yang Sehat
    Tempe, tahu, ikan pindang, atau susu pasteurisasi bisa masuk sebagai variasi menu sehat.

  3. Bangun Dapur MBG di Sekolah
    Dengan dapur sendiri, sekolah bisa mengontrol kualitas bahan dan proses memasak.

  4. Edukasi Anak tentang Pangan Sehat
    MBG bisa menjadi sarana pembelajaran langsung tentang pentingnya pola makan seimbang.

  5. Libatkan UMKM dan Petani Lokal
    Alih-alih membeli UPF industri besar, dana MBG bisa digunakan untuk memberdayakan pelaku pangan lokal.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun