Mohon tunggu...
azzahranur
azzahranur Mohon Tunggu... mahasiswa

saya suka berwirausaha, bersosialisasi hobi saya mendengarkan musik dan memasak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjadi Generasi Emas Dan Menggunakan AI Dengan Bijak

21 September 2025   06:56 Diperbarui: 21 September 2025   06:55 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta, pada tanggal 20 September 2025 telah dilaksanakan sebuah pemaparan materi oleh Bapak Irfan Amale dengan tema yang diangkat "Pembinaan karakter untuk penyiapan generasi emas Tahun 2025" untuk mahasiswa baru Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta. Hal ini dilakukan untuk memberikan informasi terkait apa saja yang harus disiapkan untuk menjadi karakter generasi emas Tahun 2025. Bapak Irfan Amale juga memberikan 3 formula rahasia generasi rebahan menjadi generasi emas.
1. Find Your Life Mission : kita di sini hidup dari kesalahan yang malah memberikan manfaat. Dari kisah rajawali dan ayam kita tahu bahwa mindset yang mau berjuang akan mendapatkan kesuksesan dibanding dengan orang yang maunya hanya instan saja.
2. Hack And Build Your System
* Mengaktifkan 10 tombol rahasia
Kesenangan, kebanggaan, keingintahuan, minat, purpose, kebutuhan, manfaat, tantangan, keyakinan, dan makna. Perilaku kita hari ini ditentukan oleh akumulasi pikiran bawah sadar kita di masa lalu.
* Delay instan dopamin
Ini diistilahkan dengan menahan diri. Ada tipe orang menahan diri yaitu, climbers yaitu orang yang memiliki motivasi tinggi, tidak mudah menyerah,dan terus berjuang, campers adalah tipe yang merasa cukup dengan pencapaiannya saat ini dan memilih untuk tetap berada di zona nyaman, quitters adalah orang yang mudah menyerah dan enggan mencoba. Kalau menurut brian triesy "orang sukses adalah orang yang bisa menunda kesenangannya"
* 1% Rule automic habits
Merubah kebiasaan negatif atau cara berpikir dan melakukan hal-hal yang sedikit demi sedikit tetapi dilakukannya secara konsisten.
3. Menghabiskan Jatah Gagal
Kita harus menghabiskan jatah gagal kita walaupun kita tidak tahu seberapa banyak jatah gagal kita, jangan malu untuk mencobanya. Lawan emosi kita, ubah cara berpikir kita, dan terus mencobanya.

Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta juga menyelenggarakan pemaparan materi terkait "Perguruan tinggi di era digital dan revolusi industri"  materi ini disampaikan oleh Bapak Dr. Punang Amaripuija, S.E, S.T.,M.I.T.
Materi ini sangat bermanfaat untuk seluruh mahasiswa Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta
Famous Incorrect Predictions
"The horse is here to stay, but the automobile is only a novelty a fad" The president of the Michigan Savings Bank advising Henry Ford's lawyer, Horace Rackham, not to invest in the Ford Motor Co., 1903
Why Are These Predictions Incorrect?
People predict the future incorrectly because the "wrong" answer makes sense at the time.
* Poin untuk Direnungkan
Orang akan dikalahkan oleh orang lain yang menggunakan Al.
Dalam dunia kerja, lulusan PTMA akan dituntut untuk menggunakan Al dalam Workflownya.
Perlu diintegrasikan dalam kurikulum.
Al tidak bisa ditahan, manfaatkan ujian berbasis Al.
* Belajar dengan Al Secara Bertanggung Jawab.
Al sebagai asisten, bukan pengganti belajar
Gunakan untuk brainstorming, ringkas, latihan soal-bukan menyalin mata kuliah.
Transparansi penggunaan Al sesuai kebijakan dosen/mata kuliah.
Cek fakta & bias; verifikasi sumber.
Jejak akademik: jujur, orisinal, dan dapat dipertanggungjawabkan.

https://www.unisayogya.ac.id

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun