Mohon tunggu...
Muhammad Azrul Amirullah
Muhammad Azrul Amirullah Mohon Tunggu... Universitas Darussalam Gontor

Nama saya Muhammad Azrul Amirullah saya berasal dari Bengkulu, saya seorang mahasiswa di Universitas Darussalam Gontor Ponorogo, saya memiliki hobi membaca menulis, dan berdiskusi.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pemikiran Ibnu Rusyd dan Pengaruhnya Bagi Dunia

11 Mei 2025   23:56 Diperbarui: 11 Mei 2025   23:56 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Abu al-Walid Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Rusyd atau lebih dikenal dengan nama Ibnu Rusyd merupakan seorang filsuf keturunan Arab yang lahir di Andalusia. Ibnu Rusyd lahir pada 526 H/1198 M di Provinsi Andalusia, Spanyol, lebih tepatnya di Kota Kordoba. Iaberasal dari garis keturunan ulama yang dihormati di bidang fikih. Ibnu Rusyd pernah melayani Kekhalifahan Muwahhidun sebagai dokter pengadilan dan hakim. Bangsa Barat dan Eropa lebih mengenal Ibnu Rasyid dengan sebutan Averroes.  Dia memiliki reputasi yang luar biasa sebagai seorang ahli di beberapa bidang, termasuk bahasa, teologi Islam, kedokteran, astronomi, fisika, dan khususnya filsafat.

Pada masa kecil, Ibnu Rusyd sudah sering hingga pasti dapat mempelajari beragam ilmu pengetahuan, mulai dari Al-Qur'an, hadits, fiqih, hingga tak jarang pula ia mendalami ilmu eksak seperti, matematika, astronomi, hingga kedokteran.Pada usia yang telah beranjak remaja, Ibnu Rusyd sangat tertarik untuk keluar dari lingkungan belajar di keluarga dan juga memutuskan pergi untuk mencari para fuqaha yang berada di Andalusia yang bertujuan untuk  berguru dan juga menimba ilmu, yang berawal dari Abu Al Aim Basykawal, Abu Marwan bin Masarrah, Abu Bakar bin Samhun, Abu Ja'far bin Abdul Aziz, Abdullah Al Maziri, dan Abu Muhammad bin Rizq yang semakin mengkohkan dasar keilmuannya pada saat itu.

Pada saat sudah dewasa, Ibnu Rusyd menjadi ilmuwan ahli dan juga terkena dalam berbagai ilmu pengetauan, salah satunya ialah kedokteran. Ibn Rusyd filosof Muslim yang satu-satunya paling besar pengaruhnya di Barat. Dalam bidang kedokteran, Ibnu Rusyd belajar pada Abu Ja'far Harun At-Tirjali dan Abu Marwan bin Kharbul. Dalam filsafat, ia belajar pada Ibnu Bajjah, yang dikenal dengan julukan Avinpace, beliau merupakan filosof besar di Eropa sebelum Ibn Rusyd.

Pada tahun 1153M, Ibnu Rusyd melakukan pengamatan astronomi di Marrakesh dan membantu pembangunan perguruan tinggi yang sedang dilakukan pemerintah. Pada saat itu ia pertama kali bertemu dengan Ibnu Thufail, filsuf yang terkenal dan penulis novel Hayy ibn Yaqzhan, yang saat itu menjabat sebagai dokter istana.Ibnu Rusyd dan Ibnu Thufail kelak berteman, walaupun mereka sering berselisih dalam membahas masalah filsafat. Tak sampai berteman di situ, ia juga berhubungan dengan dokter Abu Marwan bin Zuhr dan raja Dinasti Muwahhidun.Ia menjalin perhubungan yang akrab dengan Ibnu Zuhr, yang kemudian ia juga mempunyai hubungan yang baik dengan kerajaan Islam Muwahidin, namun dari semua itu, ia sangat dekat dengan amir ketiga Khalifah Abu Yusuf Al-Mansyur.

Hubungan dan kepercayaan tersebut itulah yang akhirnya Ibn Rusyd dilantik sebagai hakim di Sevilla pada tahun 1169M. Dua tahun berselang, karena begitu cakapnya ia menjadi hakim di Sevilla, beliau dilantik kembali menjadi hakim, namun berada Cordoba dan kemudian dilantik sebagai dokter istana pada tahun 1182 M.

Dalam pemikiran ilmu, Ibn Rusyd filosof Muslim yang satu-satunya paling besar pengaruhnya di Barat. Pokok pemikiran beliau yang ternama ialah merekonsiliasikan antara agama (wahyu) dengan filsafat (akal) yang secara gamblang ialah mempertemukan antara kedua tokoh yaitu Aristoteles dengan Muhammad. Menurut Ibnu Rusyd, filsafat merupakan cara untuk mempelajari segala yang bersifat wujud (maujudat) dan merenungkan yang membuat suatu bukti tentang adanya Sang Pencipta yang telah menciptakan alam dan seisinya.

Ibnu Rusyd juga merupakan seorang pemikir yang berpengaruh di dunia. Ia terkenal melalui tulisan-tulisannya yang mengandung perspektif filosofis. Karya-karya Ibnu Rusyid Bidang Filsafat Tahafut Al-Tahafut: berisi sanggahan dan butir demi butir keberatan terhadap Al-Ghazali. Fash Al-Magal fi ma barn Al-Hikmat wa Al-Syari'ah min Al-Ittishal: berisi hubungan antara filsafat dengan agama. Al-Kasyfan Manahy Al-Adillat fi Aqa'id Al-Millar: berisi kritik terhadap metode para ahli ilmu kalam dan sufi. Bidayat Al Mujtahid wa Nihayat Al-Muqtashid: berisi uraian- uraian di bidang fiqih. Tidak dapat dipungkiri, para pemikir dan ilmuwan Muslim dari peradaban Arab-Islam telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kemajuan peradaban Barat (Eropa) sejak abad ke-12. Banyak pemikir dan ilmuwan Muslim dari Abad Pertengahan memberikan kontribusi dan pengaruhnya, termasuk Ibnu Rusyd.

Hal itu pula yang membuat Ibnu Rusyd semakin tegar engan pemikiran nya mengenai filsafat. Ibn Rusyd menjelaskan bahwa apabila penelitian akal/pikiran yang akan mengkasilkan pengetahuan tentang segala sesuatu yang terbenuk dengan sendirinya, yang tidak tersebutkan dalam agama.

Pada kejadian yang terus menerus yang diselesaikan Ibnu Rusyd filsafat menjadi semakin menarik dan matang pada masa tersebut dan tidak sedikit orang yang ingin mendalami ilmu tersebut.

Pengaruh Ibnu Ruysd terhadap benua Eropa pada saat itu sangat menonjol dan yang membuat kagum ialah tidak secara langsung dari beliau namun melalui murid-murid yang belajar dari Eropa ke Andalusia dengan langsung. Pengaruh besar Ibn Rusyd di Eropa pada saat itu juga ditandai dengan lahirnya gerakan Avveroisme yang menghidupkan dan mengembangkan pemikiran filosofis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun