Mohon tunggu...
AZNIL TAN
AZNIL TAN Mohon Tunggu... Wiraswasta - Koordinator Nasional Poros Benhil

Merdeka 100%

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Solusi Ancaman Krisis Pangan Ditengah Wabah Corona (1)

23 April 2020   20:23 Diperbarui: 28 April 2020   21:20 1044
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Koleksi Pribadi

Untuk menutupi defisit gula sebesar 2.8 juta - 3.6 juta ton berharap dipasok dari negara  Thailand dan Australia pada saat ini merupakan hal yang mustahil. 2018, Impor dari Thailand penyumbang paling besar hingga 80,3%.

Namun impor gula dari Thailand pada bulan pertama tahun ini anjlok 60,4%. Ada indikasi impor gula bulan selanjutnya dari Thailand juga akan terganggu, mengingat jumlah kasus infeksi COVID-19 di Thailand bertambah banyak. Hal ini membuat pemerintah Thailand menjadi lebih ketat dalam mengatur bandara dan pelabuhannya sebagai salah satu pintu masuk wabah. Kini pemerintah Thailand secara ketat melaksanakan protokol surveilance di enam pelabuhan di Bangko, Laem Chabang, Chiang Saen, Phuket, Samui dan Krabi.

Krisis gula sudah diambang kenyataan. Krisis ini akan semakin parah jika diberlakukan PSBB disentra-sentra produksi tebu di Indonesia.

Garam

Tiap tahun rata-rata orang Indonesia mengonsumsi garam sekitar 3,5 kilogram (kg). Pada 2019 kebutuhan garam nasional 4,2 juta ton. Penggunaan garam selain sebagai bahan konsumsi juga dipergunakan untuk kepentingan industri.

Dihimpun dari berbagai sumber, produksi garam nasional pada 2019 berkisar 2,3 juta - 2,7 juta ton. Pasokan garam dari impor mencapai  2,9 juta ton dari lima negara pengimpor garam yaitu Australia, India, Selandia Baru, Denmark, dan Singapura.

Kebutuhan  garam konsumsi rakyat berkisar antara 1,1 - 1,5 juta ton. Sementara itu,  kebutuhan Garam Industri mencapai 2,9 juta ton.

Berdasarkan data diatas, bahwa Indonesia relatif aman dari krisis garam konsumsi, meskipun diberlakukan PSBB di daerah-daerah penghasil garam rakyat sehingga menyebabkan hasil produksi turun 50%. Produksi garam rakyat masih bisa mencukupinya. Karena kebutuhan hanya berkisar 1,1 - 1,5 juta ton, sedangkan produksi berkisar 2,3 juta - 2,7 juta ton.

Krisis garam akan terjadi pada garam industri untuk memenuhi kebutuhan farmasi, kosmetik, tekstil, dan sebagainya.

Negara eksportir garam industri sedang dilanda wabah Corona, sehingga melumpuhkan aktivitas perdagangan dan mata rantai pasokan global.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun