Mohon tunggu...
Azmiyatun Syafiqoh
Azmiyatun Syafiqoh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Azmiyatun Syafiqoh

Universitas Muhammadiyah Prof.Dr.Hamka

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Program Membantu Sesama Dengan Memberikan "Modal Usaha" Kepada Keluarga Dhuafa

11 Januari 2022   15:50 Diperbarui: 11 Januari 2022   16:06 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Didalam kehidupan tentu saja kita hidup secara berdampingan dengan satu sama lain, tetapi kita tidak sadar bahwa ada orang-orang yang kurang beruntung dalam hidupnya dan masih mengalami kesulitan untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Maka dari itu kita hidup harus saling melihat dan mempunyai rasa empati yang tinggi, agar kita sadar bahwa masih ada orang-orang yang sangat membutuhkan pertolongan dan bantuan dari kita.

Perlunya sebuah kesadaran masing-masing dari kita untuk membantu sesama, karena sebuah dorongan awal dari diri kita, sebab dengan membantu sesama pun sudah dianjuran dalam agama islam. Yang tertulis didalam Al-Qur’an dan Hadits yang mengadung anjuran dan ajaran dalam hal berbagi antar sesama dengan orang-0rang yang kurang mampu.

Salah satu sebuah anjuran dalam berbagi antar sesama terdapat didalam Q.S Al – Baqarah : 177 yang mengandung arti sebagai berikut :

“ Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah kebajikan orang yang beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan), dan orang-orang yang meminta-minta ; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan salat, dan menunaikan zakat ; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji ; dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan, dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.” (Q.S Al - Baqarah : 177).

Kesimpulan dari Q.S Al – Baqarah : 177  yaitu, Ayat tersebut menjelaskan bahwa kebajikan itu bukan hanya menghadapkan wajah ke barat dan timur (Sholat). Namun, juga kebajikan orang yang memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat yang kurang mampu, anak yatim, karena mereka sudah kehilangan orang tua, sehingga setiap orang beriman patut memberikan kebaikan kepada mereka, orang-orang miskin yang hidupnya serba kekuarangan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, orang-orang yang dalam perjalanan atau musafir yang kehabisan bekal perjalanan, peminta-minta untuk meringankan penderitaan dan kekurangannya, dan untuk memerdekakan hamba sahaya yang timbul akibat praktik perbudakan.

Maka dari itu kami mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof.Dr.Hamka membentuk sebuah kelompok yang terdiri dari 3 orang yaitu Azmiyatun Syafiqoh (2006015258), Dwiky Reza Prasetya (2006015288) dan Reza Hernaldi (2006015038). Kami tergerak dalam tujuan utama untuk melaksanakan sebuah program Pemberdayaan Keluarga Dhuafa, program kami sangat didukung oleh dosen kami yaitu Bapak Muhammad Abdul Halim Sani.

Kami berusaha mencari dan memilih Keluarga Dhuafa yang tepat untuk menerima bantuan pemberdayaan, kami bergerak dengan melakukan beberapa upaya, salah satunya yaitu dengan melakukan survey dan mencari ke beberapa tempat yang berada di daerah Kabupaten Bekasi.

Dengan langkah awal kami meminta izin kepada ketua RT setempat, bahwa kami akan memberikan bantuan kepada salah satu warganya yang tinggal di daerah tersebut. Kami pun menjelaskan dan menerangkan kepada ketua RT bahwa kami akan melakukan Program Pemberdayaan Keluarga Dhuafa dari Universitas Muhammadiyah Prof.Dr.Hamka untuk membantu dan memberikan dukungan perekonomian dengan memberikan modal usaha yaitu mendirikan usaha kecil berupa “ Warung Rumahan.”

Lalu ketua RT setempat mengizinkan dan menerima kami dengan baik, sehingga mengajak kami untuk survey ke tempat tinggal Keluarga Dhuafa yang akan kami bantu. Tempat tinggal keluarga tersebut beralamat di Kp. Kebon Rt 06 Rw 03, Desa Tambun, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, dengan kepala keluarga yang bernama Pak Wasduri dan Istri nya yang bernama Ibu Kardiem.

Kelurga Pak Wasduri, kehidupannya sangat harmonis walaupun dengan keterbatasan yang dialaminya, mereka selalu bersyukur dengan apa yang mereka punya. Pak Wasduri mengidap penyakit stroke selama 3 tahun  yang membuat kaki beliau lumpuh total, sehingga tidak lagi bisa berjalan dan mencari nafkah. Istrinya yang bernama Ibu Kardiem sekarang menjadi tulang punggung keluarganya, Ibu Kardiem bekerja mengumpulkan barang rongsok dan penghasilan hariannya tidak menentu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun