Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mari Belajar Dari Pemimpin 52 Paus Mati Kandas, 4 Selamat Di Madura

22 Februari 2021   18:34 Diperbarui: 22 Februari 2021   20:19 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
( Tribunnews/Larasati Dyah Utami)

56 paus pilot sirip pendek
Terdampar
Di pantai Modung
Bangkalan Madura
52 naas luka luka
Terdampar di karang pasir
4 yang selamat
Bisa kembali ke laut lepas

Tapi mereka iklas
Tidak menggerutu
Menyalahkan sang paus terbesar
Pemimpin kelompok
Yang salah arah
Salah prediksi
Mengapa sang pemimpin
Yang dihormati
Bisa salah kalkulasi
Tidak dimasalahkan
Semua menerima takdir
Yang heboh
Viral
Mengharu biru

Puluhan paus
2 - 6 meter
Memilih mati
Hanya karena patuh buta
mengikuti sang pemimpin terdepan
Yang tak mau mendengar kritik
Koreksi
Masukan
Dari para pendampingnya,
Apalagi teriakan sinyal bahaya
Dari pasukan paling belakang
Hanya sepoi
Sepoi terdengar ke depan
Karena birokrasi
Serah terima masukan
Dari paus pilot cilik
Terlalu birokratis

(sang paus pilot terbesar
Kaget
Tersengat panas
Dan cengkamann pasir
Yang mengandaskan segala keunggulan
Manuver
Kelebihan daya
Sebagai paus paling disegani
Dihormati,
Dalam hati ia mengeluh
Menjadi pemimpin yang tebal kuping
Mati rasa
Sehingga sonar sinyal peringatan dini
Dari rakyat pengikutnya
Tak terdengar
penting
Sampai di pusat kendali
Arah gerak
Misi mengelilingi dunia mereka.
Coba telinganya lebih peka
Menangkap kritik kritis
Para pengikut
Pecintanya
Mungkin
Semua selamat,
Sesalnya
Diujung nafas terakhit
Whuuuuuuuf ooh..)

Warga panik
Relawan turun
Aparat berbasah ria
Gubernur Khofifah turun
Semua menarik paus
Paus besar itu kelaut
Dari pagi sampai siang
Tapi lewat tengah hari
Mereka semua iembali
Memilih mati

Kalau saja
Para penolong amatir
Tahu
Bahwa
Yang harus diselamatkan
Lebih dahulu
Adalah paus terbesar
Pemimpin dePan panutan,
Mungkin semua akan menghela diri
Ke laut bebas

Tapi karena yang amat dicintai
Dan dipuja
Paus
Paus
Sang raja
Memilih bunuh diri
Semua ikut balik menghempaskan diri
Ke pantai
Naas massal

Banyak pelajaran
Yang dipetik
Berkait konservasi
Hewan laut besar ini

Namun sebagai pemimpin
Terdepan
Mari semua belajar
Pada kesalahan paus panutan
Yang anti kritik

Mari dengarkan teriakan lembut
Caci maki sayang
Para pengikut
Agar perjalanan bahtera bangsa
Sampai di samudera kejayaan
Bukan kandas di pulau karang tahta kesombongan pemimpin tak bernama

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun