Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku Cemas Karenamu, Cemaskah Engkau Karenaku?

16 Oktober 2020   17:44 Diperbarui: 16 Oktober 2020   18:19 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku mencemaskanmu
Seperti derita awan gelap cumulus nimbus
Menahan setiap butir hujan
Agar bila pun
Jatuh
Tak jadi banjir
Derita
Di lembah ngarai

Aku mencemaskanmu
Seperti induk betina ayam
Menciap ciap
Memanggil setiap anak ayam
Yang lepas
Tak pulang
Terabaikan
Jelang badai
Hujan petir

Aku mencemaskanmu
Dengan bilangan tak terkata
Dari hari yang dihitung
Seorang napi
Penuh rasa sesal
Karena khilaf
Tak bisa pulang
Bertahun
Berjaman
Rindu pulang itu berjamur

Aku mencemaskanmu
Dengan gelisah lebah klanceng
Tersesat pergi
Lalu kehilangan magnet
Jalan pulang
Sedang bunga bunga matahari
Masih juga kuncup
Tak kunjung mekar

Aku mencemaskanmu
Sungguh
Dengan rasa maksimal
Yang belum pernah
Kurasa
Seumur hidupku
Aku mencemaskanmu
Masih

Masihkah
Engkau mencemaskanku?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun