Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

(True Story) Rahasia Ono, Ditinggalkan Dua Ibu, Dipeluk Dua Ayah Supernya

10 Oktober 2020   07:21 Diperbarui: 10 Oktober 2020   07:42 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

***

Sudah seminggu ini, Ono tidak mau makan dan minum.Badannya kurus kering. Hanya sedikit yang bisa dia makan, puding, mangga, sedikiit bubur dan air putih saja. Mata Ono cekung, kurus. mungkin Ono sudah kehilangan berat badan 5-7 kilogram.

 Lantaran makin hari makin lemas, terpaksa Ayah meminta bantuan Bu Ina perawat tetangga rumah untuk memasang slang infus Ono. Barulah air muka anak lelaki kelas lima SD terlihat memerah dan semangat hidupnya ada lagi. Tidak lemas lagi.

Ayah senang dengan kemajuan positif kesehatan Ono. Apa saja yang diminta anak asuh semata wayang itu, pasti diberikan.

Segala macam mainan, terakhir.Ono minta radio. Ayah membelikan radio mini, berbentuk roket segitiga. Ono senang sekali. Loncat - loncat ia diatas ranjangnya, senang sekali, menerima kotak ajaib yang bisa menerima siaran stasiun radio.dari mana saja.

Sekarang siang malam, radio mini antik itu selalu berbunyi menghibur hati Ono, juga menghibur Ayah tunggalnya. Ibu angkatnya meninggal saat Ono masih balita, baru berumur tiga tahun, maka Ayah sangay sedih bila Ono sakit. Hanya Ono yang mengisi ruang sunyi hati Ayah.

Untunglah, berangsur Ono sehat dan nakal lagi.

"Kalau sudah cekatan begini, berarti besok bisa sekolah lagi, ya..", pinta Ayah sungguh - sungguh. Ono merengek.manja. dia menggelengkan kepala kuat - kuat. Ayah melotot galak, sambil berkacak pinggang. Ono menyerah. Mengangguk.

"Tapi Ono, masih lemas Ayah", rajuk Ono.

"memang kamu tidak.kangen sama teman - temanmu, bu Guru IPA mu siapa itu?", tanya Ayah mengernyitkan.dahi.

"Ha ha ha, mana bisa Ayah lupa.nama Ibu Imelda yang cantik itu. Dia belum punya suami Ayah..", goda Ono tangkas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun