Di sini aku berpijak
Berdiri tegak penuh semangat
Bersama awan putih,
juga langit biru menjadi saksi
Bahwa aku senantiasa berdiri tegar
Â
Namun sayang, langit biru berkehendak lain
Menyuruhku jatuh sejajar tanahÂ
Tak usah lagi ada api
Sebab teguh sendiri enggan menyapa
Â
Putihnya berganti hitamÂ
Birunya berubah kelam
Cerahnya menangis duka
Merintih sedih tiada henti
Sebab ia tahu apa yang tengah terjadi
Â
Langit berteriak marah melalui petir
Ikut iba terhadapkuÂ
Bertanya pula melalui kilatÂ
Lalu menangis menyaksikanku menanti sesuatu yang tak pasti
Luka, 19 April 2016.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!