Mohon tunggu...
Azam Putra Lewokeda
Azam Putra Lewokeda Mohon Tunggu... Guru Pelosok -

Guru Madrasah Adonara

Selanjutnya

Tutup

Trip

Kisah Ujung Timur Lewo Regong Bao Bage

14 Februari 2019   19:24 Diperbarui: 14 Februari 2019   19:52 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap desa tentu mempunyai program yang wajib dilaksanakan setiap tahun, yakni Kegiatan Paskah Bersama, Natal dan Tahun Baru Bersama, dan juga Hari Raya Idul Fitri atau hari raya keagamaan yang lain. Acara malam tutup tahun merupakan acara yang rutin untuk dilaksanakan disetiap Desa. Dan yang menjadi pelopor adalah KAULAH MUDA yang bergabung dalam wadah karang taruna. Kaum Muda diberi kesempatan untuk mengembangkan kreasinya baik itu dalam bentuk persiapan fisik maupun bentuk acara yang dikemas sedemikian rupa, meskipun sederhana tetapi berkesan bagi siapa saja yang mengikutinya.

Di Desa Bao Bage, Kecamatan Witihama, setiap tahun Karang Taruna Tite Hena yang diketuai oleh Tarcisius Rotok Sora, acara malam tutup tahun merupakan acara rutin. Mulai awal bulan November Karang Taruna mulai mengelar Rapat persiapan yang bertempat di Kantor Desa Bao Bage, kemudian membentuk Panitia Kecil untuk menghendel kegiatan menyongsong Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.

Wajah Desa Bao Bage mulai ditata baik itu di Gereja Maupun di Kantor desa dan juga tempat-tempat umum lainnya. Pohon-pohon Natal baik itu di Gereja Stasi Santa Maria Reinha Rosari Regong, di Halaman Kantor Desa Bao Bage, dan juga ditempat-tempat umum lainnya sudah dikerjakan sejak pertengahan Bulan November 2018. Banyak anak muda yang mempunyai kreasi atau ide gagasan sehingga Pohon Natal yang dibuat juga bervariasi. Ada yang menggunakan Motor ban bekas dan juga dari pohon yang sudah mati. Kemudian dicat sedemikian rupa sehingga kelihatan Indah.

Pada awal Desember 2018 panitia yang dibentuk mulai mengadakan rapat untuk mengumpulkan ide gagasan untuk acara malam tutup tahun 2018. Berdasarkan hasil kesepakatan maka diadakan gerakan seribu rupiah dari Kaulah Muda sebagai modal awal bagi panitia untuk bekerja. Panitia yang dibentuk juga bekerja sama dengan Pemerintah Desa dan juga Ketua Dewan Stasi sebagai pelindung atau penasehat. “Sebagai langkah awal kami membuat persiapan baik itu secara fisik maupun non fisik”. Tutur Ketua Panitia pada saat rapat awal pembentukan Panitia. Kami juga merasa bersyukur karena berkat kerja sama teman-teman semuanya sehingga acara persiapan kita berjalan sesuai dengan rencana kita semua.

Adapun kegiatan lain untuk mengisi acara menjelang Malam Tutup Tahun yakni, persiapan menyongsong Natal dan Tahun baru yaitu : Pembuatan Kandang Natal, di Kompleks Gereja, dan Balai desa, dan penataan Lingkungan Gereja. Dan pada mala  harinya rekoleksi menjelang natal bersama Romo Moderator OMK Rm. Zam Beraoona Pr. Pada tanggal 31 Desember 2018 acara malam tutup tahun 2018 dimulai dengan ritus adat behin Bau atau Bau lolon. Setiap kepala suku diundang untuk datang melaksankan ritus adat Behin Bau untuk mengucapkan rasa syukur Kepada Lera Wulan Tanah Ekan yang sudah memberikan anugerah hidup selama tahun 2018. Ritus ada ini dilaksanakan di nama Tukan. Pada pagi hari diselingi dengan tarian hedung dari berbagai kelompok yang ada di desa Bao Bage, dan juga Soka Enen. Hal ini dilaksanakan dengan tujuan agar Budaya kita yang sudah diwariskan oleh para leluhur kita jangan sampai punah.

Uniknya acara malam Tutup Tahun 2018 di desa Bao Bage tidak dimiliki desa-desa lain di Kecamatan Witihama. Orang Muda mempunyai kreasi yang luar biasa dan patut mendapat apresiasi dari siapa saja. Acaranya dikaitkan dengan sejarah terjadi Lewo Regong. Yang menjadi petugas obor Induk adalah dari Suku Bahi atas Nama Burhan Boro Paron, Api unggun oleh Ama Elias Kopong Helan dari Suku Kewaelaga Lama Wato, kemudian disusul obor 2019 oleh Ama Wilhemus Hama dari marga Boleng Betekeneng, kemudian disusul obor dari suku-suku yang lainnya. Namun sebelum upacara inti Pembakaran Obor dan Api Unggun, Kaulah muda juga turut mengambil bagian dalam acara selingan, seperti renungan malam dalam bentuk puisi berantai oleh karang Taruna, Fragmen untuk menghantar kepada renungan malam, dan juga teater untuk menyambut tahun 2019.

Kreasi dari Kaulah muda dalam acara Malam Tutup Tahun selalu berganti-ganti. Dan dari sinilah anak muda diberi kesempatan untuk mengembangkan diri melalui tugas dan tanggung jawab yang sudah diserahkan oleh Pemerintah Desa yang bekerja sama dengan BPD. Kaulah muda yang bergabung dalam Karang Taruna Tite Hena Desa Bao Bage, mempunyai satu motivasi yang sama dan di Kemas dalam Tema Perayaan Tutup Tahun 2018  : “Pehen Mege Saga Kuat, Ti Lewo Akene Data, Tanah Akene Laga”, dan Tema penyambutan Tahun Baru 2019 “Ti Mai Tula Tuero Bo Sina Ata Lewuka, Ti Mai Luga Baliko Bo Jahwa Ata Ekana”. Tema Ini juga merupakan pesan Wasiat dari Almahrum Nenek moyang sebagai pendiri Lewo pada waktu itu. Koda atau pesan wasiat ini menjadi motovasi bagi kami Kaulah Muda yang mana dipundak kami dititipkan masa depan Lewo Tanah sehingga anggapan orang luar yang dulu mengatakan “Regong Munak Lewu” perlahan-lahan akan hilang. Dan mereka akan mengatakan Bahwa “Regong, Bao Bage adalah Contoh bagi desa lain di Kecamatan Witihama secara Khusus dan Flores Timur Pada Umumnya”. 

Seribu Orang Tua Bisa Bermimpi, Satu Orang Pemuda Bisa Mengubah Dunia” (Ir. Soekarno)

Sumber : Amky Betekeneng Bao Bage 

OMK St. Mikhael Stasi Sta. Maria Reinha Rosari Regong.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun