Kini menjadi prasasti kenangan
Hanya bisa utuh dalam ingatan yang kian kabur tertutup kabut kehidupan
Ia abadi dalam ruang rindu
Ruang yang kian hari kian terasa sempit
Menghimpit hingga sesak dipenuhi rasa sesal
Sesal tak menikmati tawa dengan hati, tak menyelami tangis lebih bijaksana
Rumah
Tempat awal kehidupan dilahirkan
Tempat terakhir menutup kehidupan
Rumah, tunggu aku pulang
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!