Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bendera di Halamah Rumah

8 Agustus 2024   08:15 Diperbarui: 8 Agustus 2024   08:31 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah sepekan tanpa penurunan
Siang dan malam dalam kibaran
Hujan dan panas dalam kekuatan
Adalah bendera tua yang dipertahankan

Berdera yang selalu mendapat hormat ketika siswa berseragam sewarna dengannya melintas.
Mereka anak-anak cerdas
Dari ayah dan ibu yang pejuang
Berjuang untuk mereka sebagai pedagang

Pedagang yang mengajarkan anak-anaknya arti kemerdekaan
Mendapatkan hasil dengan berjuang seperti ayah dan ibunya antara untung dan kerugian
Tetapi tidak bisa disamanakan karena pejuang kemercdekaan tidak berpikir untung
Tetapi sama-sama petarung

Baca juga: Jendela Malam

Bapak dan ibu bertarung untuk mereka 
Pejuang kemerdekaan bertarung melawan Belanda
Sama-sama memberikan kehidupan
Tetapi berbeda zaman

Pahlawan sejati tidak berpikir dibayar
Tidak akan berhenti mengejar
Antara hidup dan mati
Mereka sama-sama akan dikubur di sini

Sungailiat, 8 Agustus 2024

Baca juga: Tiba Ketika Petang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Bukan Bersembunyi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun