Mohon tunggu...
Alfiyah  Qurrotu A.
Alfiyah Qurrotu A. Mohon Tunggu... Penulis - guru

masih belajar, dan selamanya akan begitu.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Untuk Hati yang Turut Mendung Ketika Hujan

5 Januari 2021   23:18 Diperbarui: 6 Januari 2021   00:39 588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kondisi hujan oleh pinterest

Satu hal yang sangat lekat dengan memori saat hujan adalah ketika tetesan air tersebut menyentuh permukaan tanah. Aroma khas yang berasal dari tanah lembab ketika hujan. Petrichor merupakan nama khas aroma tersebut oleh seorang ilmuwan Australia. Petrichor sendiri merupakan berbagai senyawa kimia harum yang berasal dari tanah yang mengandung actinobacteria yang membuat aroma dalam konsentrasi rendah pun masih bisa di baui oleh indra penciuman manusia.

Awal tahun 2021, musim penghujan masih menyelimuti berbagai pelosok Indonesia. Terhitung sampai malam hari ini, hujan masih terus mengguyur daerah asal penulis. Memutar lagu-lagu galau, menyeduh minuman hangat, sampai makan makanan hangat merupakan kegiatan yang dekat dengan hujan. Musim ini, sebagian orang akan mengalami fase melankolis dalam hidupnya. Bulan-bulan yang mengalami berkurangnya sinar matahari ini, secara penelitian memicu berubahnya emosi pada seseorang. Meski begitu, pada musim panas yang paparan sinar mataharinya cukup banyak juga masih berpotensi terjadinya kondisi tersbut. Hal ini cenderung memengaruhi suasana hati seseorang menjadi mellow.

Lansdowne dan Provost (1998) menemukan bahwa sinar matahari memberi dampak pada tingkat kelelahan seseorang. Pada kondisi yang jarang muncul matahari, sering hujan dan cenderung gelap akan mengalami kesusahan mendapat vitamin D3. Padahal dengan vitamin tersebut, seseorang bisa lebih mengontrol kadar serotonin yang dapat memengaruhi suasana hatinya. Orang yang kekurangan  kadar vitamin D3 tersebut akan cenderung lebih lelah, merasa kesepian dan bahkan mengalami penurunan kondisi mental dibanding mereka yang  berada pada tempat yang sering mendapat sinar matahari secara langsung.

Nah, jika sudah begitu. Langkah apa yang sebaiknya dilakukan untuk mencegah mendung hati di musim hujan? Tecsia Evans, Psikolog Klinis asal San Fransisco menyarankan beberapa hal berikut untuk diterapkan

Usahakan lampu menyala. Dikatakan bahwa cahaya dapat memengaruhi naiknya kadar serotonin dalam tubuh. Serotonin merupakan hormone yang dapat mencerahkan suasana hati.

Olah raga rutin. Dengan memaksimalkan kesempatan beraktivitas di luar ruangan untuk menghirup udara segar, hal ini turut menyumbang bertambhanya hormone endorphin guna memberi kesan positif pada diri.

Sekalipun jalan keluar untuk mengurangi rasa mendung dalam hati berhubungan dengan kegiatan fisik di luar ruangan, pastikan tetap memperhatikan protokol kesehatan di masa seperti ini. Karena sejatinya, mendung dalam hati masih bisa diantisipasi asal kitanya mau memperbaiki diri~

Kediri, 5 Januari 2021.

Selamat Ulang tahun, Alfi! Meski seharian ini di kotamu turun hujan semoga hatimu tetap tercerahkan oleh sinar mentari ya! Semangat bertumbuh selalu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun