Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kapan Sikap Marah Anda Menjadi Kekanak-kanakan?

30 Maret 2025   23:08 Diperbarui: 31 Maret 2025   07:43 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. When, apakah ada pola waktu tertentu, misalnya pagi, saat pulang kerja, atau saat akhir pekan?

5. Where, apakah ada tempat tertentu yang memancing kemarahan. Apakah di rumah, atau di tempat kerja?

1. How, bagaimana kemarahan itu dilakukan? Apakah dengan kalimat destruktif, atau bahkan dengan kekerasan fisik?

Pentingnya mengambil kendali atas diri sendiri 

Kita tahu, anak-anak masih kesulitan mengelola emosi mereka. Anak-anak lebih bersifat spontan dan tidak memikirkan apa  saja dampak di belakang tindakannya. Tetapi orang dewasa sepantasnya dapat mengontrol emosi mereka.

Nah, apa yang harus dilakukan agar sikap marah menjadi lebih elegan dan memberikan hasil?

  •  Beri diri Anda waktu untuk meredakan emosi sebelum menyampaikan perasaan
  • Jangan berteriak apalagi meledak-ledak dengan bahasa yang kasar. Gunakan bahasa yang tenang namun tegas
  • Hindari menyerang pribadi, fokus hanya pada fakta sebenarnya 
  • Menjaga sikap, hindari menunjuk-nunjuk atau bertolak pinggang 
  • Berikan solusi, bukan hanya kemarahan 
  • Sebaiknya mencari waktu yang tepat 
  • Hindari mengonsumsi obat tidur dalam jangka panjang karena ini akan membuat sulit mengendalikan diri 

Waspadai marah yang kekanak-kanakan 

Tantrum, atau marah yang tidak terkendali sebagaimana yang dilakukan anak-anak, dapat menurunkan "nilai" Anda di mata orang lain.

Tidak peduli berapa pun sakitnya apa yang Anda alami, sikap ini justru mendatangkan penilaian negatip yang membuat orang lain menjauhi Anda. 

Sebenarnya, keberadaan emosi dapat memberi manfaat. Emosi memberikan informasi, tergantung bagaimana cara mengelolanya

Melepaskan tumpukan emosi

Salah satu emosi dasar manusia adalah marah. Siapapun bisa marah, tidak terkecuali seorang raja yang dipenuhi kekuasaan sekalipun. Sebaliknya, tidak ada bayi yang dilahirkan untuk menjadi pemarah. 

Marah itu sendiri merupakan tumpukan beban emosional yang terakumulasi dalam waktu lama tentang kejadian-kejadian di masa lalu yang mengancam dan tidak disukai. Kabar buruknya, berbagai penelitian mengatakan dampak negatip marah dapat menurunkan imunitas, memicu penyakit jantung, diabetes,  bahkan stroke.

Hal ini disebabkan cara kerja organ tubuh meningkat, seperti detak jantung, tekanan darah, dan kadar glukosa. ketika gejala menjadi kronis, pembuluh darah menjadi tersumbat dan rusak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun