Apakah saya menerima keadaan ini?
Setelah mendengar penuturan anak kami, saya buru-buru menghubungi wali kelas untuk meminta remedi atau ulangan manual.Â
Tetapi usaha saya sia-sia karena ujian dilaksanakan serentak dan tidak ada pengulangan apapun.
Wali kelas justru meminta para siswa membawa sim card dari provider berbeda karena tiga provider dengan pengguna terbanyak diduga sulit mendapatkan akses internet.Â
Apa boleh buat, kami harus mengeluarkan dana tambahan agar anak kami dapat mengikuti ujian.Â
Solusi kedua, para siswa dibagi ke dalam dua sesi untuk menghindari jalur yang overload. Kelas 7 dan 9 memulai ujiannya pukul 07.30-09.45. Sedangkan kelas 8 dijadwalkan pukul 09.30-11.45.
Di luar dugaan, ujian semester hari kedua sampai hari terakhir berlangsung lancar meskipun anak kami menggunakan provider seperti pada hari pertama. Tidak ada hambatan apapun. Link ujian dapat dibuka dengan mudahnya. Sim card cadangan yang sudah dipersiapkan pun urung digunakan.Â
Classmeeting memperbaiki suasana hati
Meski sudah melakukan simulasi sebelumnya, panitia ujian maupun para siswa jelas tidak dapat memastikan apakah ujian semester akan berjalan dengan baik atau sebaliknya. Di sinilah perlunya sekolah mengadakan kegiatan classmeeting sebelum hari pembagian rapot.
Pernah mendengar siswa merasa stres setelah "bertempur" dengan soal-soal yang tidak dikuasainya?
Terkadang mereka menyalahkan soal yang keluar tidak sama dengan apa yang semalam dipelajari atau dihapalnya. Apalagi dalam metode e-learning, nilai siswa dapat langsung diketahui begitu mereka menyentuh tombol selesai.
Bagaimana jika mereka melihat secara berturut-turut nilainya kurang dari KKM?