Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Kelola Overthinkingmu dengan Menulis

27 Oktober 2022   05:04 Diperbarui: 27 Oktober 2022   07:17 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari akerufeed.com

Pemikir yang berlebihan mengalami kesulitan dalam memprioritaskan masalah mereka serta sulit memahami masalah apa yang berada dalam kendali mereka- Deborah Serani, psikolog dan staf pengajar senior Universitas Adelphi, New York-

Overthinking, dalam ilmu psikologi diartikan sebagai aktivitas berpikir secara berlebihan serta mendalam, sehingga dapat mendorong stres yang berdampak pada kesehatan mental.

Maka tidak heran jika overthinking digolongkan sebagai gangguan psikologi (psychological disorder) yang dapat memengaruhi kesehatan fisik seseorang.

Lalu, bisakah overthinking dikelola dengan hobi menulis?

Menurut laporan CNN Indonesia, menulis jurnal, baik berupa cerita maupun gambar, dengan media kertas maupun komputer, sebanyak tiga kali sepekan selama dua belas minggu, dapat meningkatkan rasa bahagia serta mengurangi gejala depresi pada penderita gangguan kecemasan. Nah, menarik, bukan?

Selengkapnya baca di sini


Menulis, dapat dimaknai secara sederhana ketika seseorang mencatat ke dalam buku diary-nya tentang apa yang dilakukannya sehari ini. Dengan siapa dia bertemu, atau sebuah peristiwa mengesankan yang dia alami.

Pengalaman saya

Pada suatu ketika, saya merasa jenuh karena rutinitas yang berulang, serta tidak adanya tantangan di dalamnya.

Ternyata hal ini mendapat reaksi negatip dari pasangan hidup saya. Suami merasa saya sedang mempertaruhkan keutuhan kami untuk hal-hal buruk di luar sana. Terlalu berpikir jauh, bukan?

Dengan situasi yang tidak menguntungkan ini, saya melakukan hobi yang sudah lama tidak tersentuh, yaitu menulis. 

Saya membuat blog pribadi dan mulai menulis artikel ringan tentang merawat bayi. Saat itu saya terdorong karena seorang teman di perantauan membutuhkannya. 

Pada hari yang lain, saya menemukan situs beyond blogging dari seorang teman di dunia maya. Saya pun melakukan login dan mulai menulis di Kompasiana sampai hari ini.

Apa yang saya dapatkan dengan menulis?

Mari kita pahami apa sebenarnya yang dilakukan seseorang saat menulis:

  • Menulis, melatih fokus dan mendorong seseorang melihat masalah lebih jernih. Perlahan dia akan menemukan mana yang menjadi inti masalah, dan mana yang hanya merupakan pelengkap
  • Menulis, menyalurkan emosi yang terkurung dan menjadi beban pikiran, serta perasaan. Rasa sedih, kecewa, marah, dan juga rasa bahagia, semua memerlukan jalur untuk lepas dari ruang hati. Ini biasa pula terjadi setelah seseorang melakukan rekreasi ke alam bebas
  • Menulis, juga berarti menuangkan gagasan dan opini di kepala. Betapapun sederhana pemikiran tersebut, seseorang tidak mungkin menyimpannya terus-menerus karena hanya akan menjadi ganjalan bagi hidupnya
  • Menulis, mendatangkan apresiasi dari pembaca serta pengelola situs dan berpengaruh positip pada kesehatan mental
  • Menulis, memperpanjang umur seseorang karena sudah membuang "sampah cache" negatip dan menjadikannya segar kembali

Bisa dibilang, sebelum menulis di Kompasiana, overthinking yang saya miliki berkembang secara negatip  yaitu cemburu kepada pasangan, serta mudah berprasangka buruk. Mengerikan, yaa.

"Orang sering terjebak oleh pikiran mereka sendiri. Mereka berusaha meraih kesempurnaan dan mencoba mengendalikan situasi," terang Kimber Shelton, psikolog dan pemilik KLS Counseling & Consulting Services Texas.

Sumber kutipan di sini.

Mengelola overthinking ke dalam bentuk cerpen

Oktober ini, saya genap dua tahun berkompasiana bersama para sahabat dan senior sekalian. 

Meski tidak menayangkan tulisan setiap hari, saya sadar kesehatan mental yang saya miliki telah semakin baik. Berbagai pikiran liar yang muncul, bisa dikelola dengan cara menulis cerpen.

Lihat saja bagaimana saya memainkan imajinasi dalam cerpen-cerpen ini:

Siapa Wanita Misterius di dapur
Misteri Kematian Tuan Grey
Kematian dalam Bathup
Lelaki yang Berbincang Tengah Malam
Dansa Sepasang Flaminggo
Suatu Hari di Negeri Kaktus
Gadis Kecil dan Rumah Peri
Sepotong Kue Semalam
Pembuat Roti yang Mencuri
Rockabye (Tidurlah Nak)

Foto kolase dokpri
Foto kolase dokpri

Belakangan, komentar-komentar positip terus bertambah untuk saya. Tampaknya pembaca terkesan dengan segala pikiran liar dalam cerpen yang saya buat. 

Overthinking adalah aktivitas berpikir secara berlebihan dan mendalam yang muncul tanpa kendali namun dapat dikelola menjadi lebih bermanfaat. Tertarik mencoba?

Kota Kayu, 27 Oktober 2022

Ayra Amirah untuk Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun