Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Layang-layang untuk Pasien Rumah Sakit

12 Januari 2022   20:02 Diperbarui: 12 Januari 2022   20:09 1184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Layang-layang untuk Pasien Rumah Sakit | foto: Krista Wilburn/Pinterest

Aku memperhatikan wajahnya. Kelihatan pucat dan lemah. Di punggung tangannya terpasang selang infus. Ada juga selang berwarna merah. Pasien itu pasti sakit parah.

"Nama saya Goni, Nek," kataku ragu. Apakah aku harus pergi? Jangan-jangan aku hanya mengganggu nenek itu.

"Goni, berapa umurmu?" tanya nenek itu lagi. Bibirnya membentuk senyuman. 

"Tujuh tahun, Nek." Aku mendekat karena dia mengulurkan tangan. 

"Mana orang tuamu?"

"Emak bekerja di dapur, Nek, masak untuk pasien."

Sejak pertemuan itu, aku sering menemani Nenek Sri. Kata nenek, anaknya baru bisa datang kalau sudah pulang mengajar. Anak nenek Sri cuma satu, suami nenek sudah meninggal.

*

Sudah dua hari ini, kondisi nenek Sri melemah. Sorot matanya layu, tidak bicara apa-apa saat kutemani.

Di lorong seberang taman, kulihat Mbak Nur mendorong rak besi. Ada tiga susun, semuanya diisi rantang pasien dan cangkir teh atau susu. Kadang-kadang terdengar bunyinya saat turun tangga miring. Itu artinya emak sudah selesai masak dan boleh ditemui.

Emak setuju membelikan kertas origami di minimart rumah sakit. Aku disuruh menunggu di taman, tak boleh ikut emak. Uang emak hanya tersisa untuk ongkos pulang. Aku mengerti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun