Setengah berbisik, wanita bermata coklat ini juga mengatakan kalau jahe dapat membantu wanita yang ingin memperbesar bagian tubuhnya. Alami, tanpa operasi sama sekali. Aman.Â
Aku terkekeh. Ada-ada saja.
Nah, kalau wedang jahe baik untuk mengatasi mual setelah tindakan kemoterapi, aku tahu. Tapi ada yang baru dari nyonya Marsha, jahe dapat mengatasi kerontokan rambut, rambut kusam, malah membuat rambut sehat dan tebal!
"Look at my hair..."Â katanya sambil membuka gulungan rambut coklatnya.
Begitulah. Kebaikan hatinya cepat sekali membuat kami akrab. Ia tak segan berbagi informasi meski baru mengenalku.
Suatu hari, aku cukup beruntung saat mendapat chat untuk mampir ke rumahnya sepulang kerja. Rupanya nyonya Marsha sudah menyiapkan dua menu enak sekaligus. Sup ayam jahe, serta daging goreng jahe.Â
Rasanya jangan ditanya. Bisa menghabiskan nasi sebakul lalu memajukan jam tidur malamku. Hmm...
Jika ada yang mengatakan, orang baik cepat sekali pergi, ya itu memang benar.
Nyonya Marsha yang selalu membaui penciumanku dengan aroma tumisan jahe dan bawang putih, sungguh tak akan pernah melakukannya lagi.
Momen saat ia mengajariku bahwa mengupas jahe lebih baik dengan sendok, atau dengan pisau kecil, bukan piller knife, hanya tinggal kenangan.
Menjelang tahun baru, ia terbang ke negaranya untuk merayakan natal bersama keluarganya. Sang suami tak menyertainya karena alasan pekerjaan.