Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bandot Tua dan Cinta Itu Buta

19 Oktober 2025   19:58 Diperbarui: 19 Oktober 2025   19:58 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto hanya ilustrasi. Lelaki tua dan perempuan muda. Sumber gambar: standret | iStockphoto 

Lalu berlanjut pada suatu malam, "Om, bisa nggak, ngajarin Niken menulis puisi?" Niken membahasakan dirinya dengan menyebut namanya. Nah!

Lalu, "Ngopi bareng, yuk."

Lalu, "Bisa nggak nganterin Niken ke kantor? Mobil Niken mogok."

Lalu? Lalu, sebenarnya apa yang terjadi pada kami, pada diriku terutama. Aku mengutuki diriku sendiri karena kini aku selalu memerhatikan penampilanku. Kumis dan jenggotku yang sudah memutih itu kucukur setiap dua hari sekali (rambutku perlu disemir nggak, ya?), kaos yang sablonnya sudah pecah-pecah itu tak pernah kupakai lagi, setiap keluar rumah kucium-cium daerah ketiakku, apakah ada bau menyengat.

Sebenarnya ini apa? Apakah ini wajar?

***

"Wajar, kok. Tidak ada yang salah." Niken menyeruput kopinya, memandangku. Suatu senja saat kami ngopi di sebuah kafe.

"Tapi kamu, kamu ... usiamu masih sangat muda." Ehm, aku ber-"kamu" ke Niken. "Ini hanya perasaan yang tumbuh sesaat. Mungkin karena kita masing-masing sendiri, ingin membunuh rasa sepi." Aku mengutip kata-kata Felix.

"Niken nyaman. Suka. Sudah lama Niken tak merasakan seperti ini. Atau, barangkali Om yang nggak suka?" Niken menatapku.

"Bbub-bukan. Bukan itu maksudnya. Suka. Aku suka. Apa kata orang nanti. Juga, aku kasihan dengan Niken." Aku masih mengutip kata-kata Felix, membalikkan ke Niken.

"Nggak perlu didengar apa kata orang. Kita yang menjalani. Menurut Om, ini gejala apa?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun