Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bandot Tua dan Cinta Itu Buta

19 Oktober 2025   19:58 Diperbarui: 19 Oktober 2025   19:58 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto hanya ilustrasi. Lelaki tua dan perempuan muda. Sumber gambar: standret | iStockphoto 

"Jadi Om suka menulis puisi?"

"Sedikit."

"Cerpen?"

"Sedikit."

"Om suka yang sedikit-sedikit, ya?"

"Kalau Niken suka yang banyak-banyak?"

Niken tertawa. Lepas.

Sebelum masuk gerbang perumahan tempat kami tinggal, aku turun. "Nggak enak kalau dilihat tetangga," alasanku.

Tapi Niken masih sempat, "Istri Om dulu pasti cantik?"

Aku tertegun sejenak. Perempuan kalau sudah menanyakan kecantikan perempuan lain yang pernah dekat dengan kita, ia berharap kita akan menjawab, "Niken juga cantik." Atau kalau ingin sedikit jauh, "Lebih cantik Niken."

Tapi tidak kuucapkan itu. Aku hanya tersenyum tipis. Tidak berhenti sampai di situ: "Oom, boleh tahu nomer WA-nya?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun