Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Ruang Pemeriksaan Dokter Mata

27 September 2025   16:15 Diperbarui: 27 September 2025   16:15 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Di Ruang Pemeriksaan Dokter Mata. Foto oleh Antoni Shkraba | Pexels 

Hampir lima belas menit di sini
Jam di dinding: 14.30
Dua tahun lalu operasi katarak,
mata kanan
Mimpi-mimpi seperti kabut
Benang-benang dan titik-titik hitam
mengikuti arah gerak kornea
Mungkin ingatan-ingatan masa lalu
yang masih mengejar,
retak dendam tak ingin tinggal
Ada titik lubang, kata dokter yang memeriksa
Nanti mata Bapak dilaser
Lubang hitam itu luka mimpi
yang masih nganga,
kataku dalam hati
Lalu aku dihadapkan ke sebuah alat
Tempel dagu di sini,
ikuti perintah, jangan bergerak,
jangan bersuara

Tegang, cahaya yang menyilaukan,
rasa pegal, ngantuk

Sudah!

"Sepuluh hari lagi ke sini. Mata kirinya
juga akan dilaser."

Baca juga: Ruang

Ada pertanyaan?

Apakah untuk menjadi dokter harus cantik?
Dokter itu tersenyum
Mendadak penglihatanku langsung terang

***

RS Mata Achmad Wardi, September 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Baca juga: Kisah Remeh-temeh

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun