Benar saja. Saat kopi itu dihirup, seperti mengalir ke seluruh pembuluh darah, dan pahitnya luka berdenyut-denyut hingga kepala. Tapi kemudian luka menjadi ringan, serasa menjadi puisi, indah. Kalau nggak percaya, silakan dicoba. Alamat kafenya dapat dilihat di google maps.
***
Lebakwana, Juni 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!