Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Kembang Cinta untuk Dinni

26 Maret 2020   21:43 Diperbarui: 26 Maret 2020   21:49 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: Pixabay.com.

"Din."

"Hm?"

"Kamu percaya doa orang teraniaya langsung dikabulkan Tuhan?"

"Percaya."

"Semoga saja detik ini ada tsunami menerjang rumah Warkasa."

"Ngaco. Nggak boleh berdoa yang buruk. Lagian, kalau ada tsunami, rumahmu pasti kena juga. Rumah kamu kan berdekatan dengan dia?"

Dadaku terasa makin sesak. 

Tiba-tiba Dinni melihat sesuatu di pagar. Kemudian ia menghampiri, mengambil kembang yang kuselipkan tadi. 

"Bagusnya mawar ini. Siapa yang narok di sini? Nih, untuk kamu aja. Anggap aja hadiah dariku, merayakan kebahagiaanku."                                    

Aku tersenyum masam. 

"Tahu nggak, kenapa aku nyuruh kamu datangnya sore? Karena dia, dia, Warkasa malam ini ngajak aku nonton. Ini kencan kami yang pertama. Oh, indahnya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun