Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Kembang Cinta untuk Dinni

26 Maret 2020   21:43 Diperbarui: 26 Maret 2020   21:49 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sore ini aku sudah di depan rumahnya. Sebenarnya aku ingin datang waktu malam, biar lebih romantis. Tapi Dinni meminta sore saja, karena malam dia ada keperluan. Dari nada pembicaraannya di telpon, terdengar suaranya begitu ceria sekali. Hm, ini tanda-tanda baik. 

Apa yang akan kulakukan nanti? Berlutut, menyerahkan kembang seraya menyatakan cinta, seperti film-film romantis itu? Ah, ini terlalu umum. 

Begini saja. Saat Dinni membuka pintu langsung keserahkan kembang itu. Kaget, pasti. 

"Ada apa ini?" tentu Dinni bertanya.

"Untukmu."

"Untukku?"

"Ya, untukmu."

"Aku... aku...!"

"Dinni, Apriani Dinni..., maukah kamu menjadi kekasihku...?"

Ach, dahsyat. Ini adegan dahsyat. Dunia boleh mencatatnya. Bahkan Donald Trumph diizinkan untuk mengutip untuk twitternya. 

Mata Dinni tentu saja berkaca-kaca, terharu. "Aku..., aku sudah lama menunggu seperti ini... terima kasih, mau... aku mau!" 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun