Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Nyanyian Kaum Pinggiran

17 Januari 2020   22:54 Diperbarui: 17 Januari 2020   22:57 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber:Pixabay.com. 

"Dasar pelakor," terdengar suara Bu Kokom, "kegatelan, perusak rumah tangga orang...!" suara Bu Kokom meninggi. 

Tak ada reaksi. 

"Ngaku aja, kemarin malam lu tidur dengan laki gua, kan?"

"Jangan sembarangan lu ngomong," tampaknya Raisa mulai panas. 

"Halah, ngaku aja. Gua udah tahu semuanya. Dasar pereks!"

Mendengar kata 'pereks' itu sepertinya Raisa kurang senang. 

"Kalau iya, lu mau apa?" tantang Raisa. 

Suara Bu Kokom seperti histeris. Apa saja yang teringat diucapkannya. Tapi kini tampaknya Raisa yang mengendalikan situasi. 

"Lakilu yang mau sama gua!" Raisa lagi. 

Suara Bu Kokom makin meninggi. 

"Makanya lu, ngaca. Senam kek, fitnes kek. Udah badan lebar gitu, pake daster bolong-bolong, lagi. Boring lakilu tiap hari ngeliat begitu," suara Raisa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun