Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Nyanyian Kaum Pinggiran

17 Januari 2020   22:54 Diperbarui: 17 Januari 2020   22:57 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber:Pixabay.com. 

***

Belum ada dua puluh empat jam perempuan cantik itu tinggal di lingkungan kami, kami - terutama yang lelaki  -  sudah tahu namanya: Raisa! 

Pekerjaannya penuh tanda tanya; pergi jelang magrib, pulang saat hampir subuh. Soal ini kami tahu dari cerita Bu Kokom

Dandanannya agak menor, selalu memakai baju yang seksi, dengan model punggung yang terbuka, juga rok yang jauh di atas lutut, dan senyum agak menggoda; genit, istilah Bu Kokom. 

Raisa sering dijemput laki-laki, yang berbeda-beda; masih cerita Bu Kokom. 

"Jangan-jangan... dia lon...!"

"Hush...!"

***

Perubahan paling kentara di lingkungan kami, adalah perilaku para lelakinya. Biasanya mereka sepulang kerja atau setelah seharian melakukan aktifitas lainnya, berdiam diri saja di dalam rumah, bercengkerama bersama anak-istri, tapi kini mereka sering duduk-duduk di sepanjang gang, terutama gang yang dilalui Raisa. 

Bermain catur, main kartu domino, gitar-gitaran, atau sekadar duduk-duduk saja, itu yang mereka lakukan. Tanpa disadari, mereka seperti kompak menunggu Raisa lewat, seperti mengantar Raisa berangkat kerja. Tentu saja ada suara-suara: Suit-suit, tak-tak, ehm-ehm, dan batuk-batuk kecil. 

Raisa tidak marah, bahkan menanggapinya dengan senyum. Ini tentu membuat makin senang para lelaki yang menggodanya. Apalagi Raisa sering memakai baju ketat, memperlihatkan siluet tubuhnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun