Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Istana Beludru di Malam Hari

9 Oktober 2025   14:14 Diperbarui: 9 Oktober 2025   14:14 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kamu menunggu hingga bulan terbit di tengah langit sebelum berangkat. Kamu mengawasi jalan dengan cemburu dan waspada, tetapi tidak ada sosok hitam keperakan lain yang berjalan susah payah menaiki bukit menuju istanamu, menuju hadiahmu. Malam ini adalah malammu. Angin tenang, burung gagak terdiam. Seluruh dunia telah berhenti.

Kamu membayangkan kaki-kaki yang saling bergesekan, membeku dalam aksi pertempuran, gambaran sempurna untuk campur tangan artistikmu.

Detak jantungmu bertambah cepat, begitu pula langkah kakimu saat mendaki bukit.

Empat dari sepuluh pahlawan tidak peduli apakah buruan mereka dapat berkata 'ya' atau 'tidak'.

Tetapi bahkan kamu harus berhenti ketika kamu melewati tikungan terakhir di jalan setapak pegunungan dan melihat istana itu tidak seperti yang terlihat dari jauh, gigi-gigi batu yang patah di atas bukit.

Batu-batu di sini rapi dan utuh, disusun seperti potongan-potongan teka-teki di sekeliling pintu kayu pasang yang kuat, di sekeliling jendela-jendela tipis yang bersinar keemasan dan hangat. Atapnya berkilau hijau kusam seperti tembaga di bawah sinar bulan.

Kamu melangkah keluar dari realitasmu sendiri, ke realitas lain.

Tiga dari sepuluh pahlawan tidak berhenti untuk mempertimbangkan implikasi dari hal ini.

Pintunya terkunci, tentu saja. Seperti apa petualanganmu kalau kamu bisa langsung masuk begitu saja?

Kamu harus menggunakan keterampilanmu, dan usaha yang kamu lakukan adalah hasil kerja kerasmu.

Hanya dua dari sepuluh pahlawan yang mendobrak pintu pada percobaan pertama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun