Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cakrawala Baru

6 Oktober 2025   11:11 Diperbarui: 6 Oktober 2025   10:29 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Hari Jumat dimulai dengan baik. Cuaca cerah dan menjanjikan akhir pekan untuk menulis.

Tapi di bus, bunyi dering email di ponselnya membawa awan gelap di cakrawala. Penolakan lagi. Dia mengeluarkan buku catatan yang selalu dibawanya, penuh dengan puisi dan ide.

Apa gunanya? Tulisannya takkan pernah diterbitkan.

Setelah hari yang panjang, dia dengan lelah naik ke bus untuk perjalanan pulang.

"Permisi."

Seorang wanita tua menyelipkan sesuatu di sampingnya.

"Kamu meninggalkan ini di kursi tadi pagi. Maaf, aku membacanya. Tulisanmu bagus."

Melalui jendela, matahari terbenam merah yang indah. Langit merah di senja hari, kenikmatan seorang penulis.

Akhir pekan yang menyenangkan telah menanti.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun