Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Misteri Alien: 15. Menjadi Tawanan Alien

6 Oktober 2025   10:10 Diperbarui: 6 Oktober 2025   09:27 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perlahan merangkak mendekat, dia menabrak sesuatu! Dia mendongak, tetapi tidak ada apa-apa. Dia mengulurkan tangannya. Itu seperti dinding tak terlihat. Dia bisa melihat menembusnya, tetapi mustahil untuk melewatinya.

Karena tidak tahu harus berbuat apa, dia memasukkan tangannya ke dalam saku untuk mengambil pisau lipatnya. Saat itulah dia merasakan getaran yang tidak dikenalnya. Ternyata penyebabnya adalah silinder yang mereka temukan di air terjun. Dia membawanya bersamanya untuk berjaga-jaga kalau benda itu bisa berguna, dan sekarang silinder itu mengeluarkan suara dengungan samar dan mulai bersinar ungu.

Pandu mengarahkan silinder itu ke dinding penghalang tak terlihat. Selama satu detik, itu dinding tak kasat mata bersinar ungu dan kemudian hilang, dan dia bisa bergerak melewatinya!

Silinder itu adalah kuncinya!

***

Sakti mencoba segala cara untuk membuka pintu kamar tempat mereka disekap, tetapi tidak berhasil.

"Ini semacam medan gaya," katanya kepada Mando yang sedang berbaring di salah satu meja yang tampak seperti logam, menatap langit-langit.

"Menurutmu apakah mereka alien?" tanyanya kepada Sakti.

Sakti menghentikan apa yang sedang dilakukannya dan duduk di seberang Mando.

"Mungkin, tetapi sampai aku melihatnya dengan jelas, aku tidak akan mempercayainya."

Mando duduk tegak menghadap Sakti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun