Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Misteri Alien: 12. Rahasia Malam

3 Oktober 2025   08:08 Diperbarui: 3 Oktober 2025   09:34 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Dia menyeringai sekali lagi dan berjalan pergi, meninggalkan anggota kelompok lainnya yang tercengang.

Pandu perlahan berbalik dan berjalan menuju rumah. "Pergi ke gunung di malam hari! Aku pasti sedang bermimpi," katanya pada dirinya sendiri sambil berjalan menuju rumah.

Faris melemparkan sebatang kayu lagi ke dalam api unggun.

"Besok akan luar biasa! Aku tidak sabar melihat cahaya itu di malam hari!" serunya.

Sakti tersenyum pada Gita dan berbisik, "Kuharap dia tidak pingsan di depan kita lagi."

Hal ini membuat Gita dan Ratri tertawa cekikikan.

Satu hal yang pasti. Besok malam akan menjadi malam yang tak terlupakan seumur hidup mereka!

***

Ketika matahari terbenam di bawah cakrawala, meninggalkan bayangan panjang di atas rumah perkebunan, suasana penuh harap menyelimuti kelompok itu. Butuh upaya beramai-ramai untuk meyakinkan Paman Miko sebelum mengizinkan mereka pergi tanpa pengawalan orang dewasa dalam ekspedisi malam. Akhirnya, Paman Miko setuju setelah menyuruh mereka membawa radio dua arah. Tanpa jangkauan telepon seluler, ini adalah cara terbaik untuk tetap berhubungan.

Anak-anak mengumpulkan perlengkapan mereka. Kegembiraan mereka bercampur dengan sedikit rasa takut. Cahaya aneh di gunung itu masih segar dalam ingatan mereka, dan pikiran untuk menjelajahi gua di bawah naungan malam membuat bulu kuduk mereka merinding.

Mando yang memimpin jalan merasakan beban tanggung jawab, tetapi rasa ingin tahunya lebih besar daripada kekhawatirannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun