Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Misteri Alien: 11. Benda Aneh

2 Oktober 2025   08:25 Diperbarui: 2 Oktober 2025   08:25 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Sebelumnya: Misteri Alien: 10. Melacak Jejak Pandu

Pipi Pandu memerah ketika dia menatap kakinya.

"Tidak banyak, sungguh," gumamnya. "Aku melihat sebuah gua, dan aku perlahan mendekat, tapi kemudian cahaya itu muncul. Begitu aku melihatnya, aku langsung berlari!"

Bahunya membungkuk, dan dia menghindari tatapan teman-temannya, karena rasa malu yang bergejolak di perutnya.

Pingkan mengusulkan kepada mereka semua. "Kita harus kembali sebelum terlambat. Setidaknya kita tahu di mana gua itu, dan kita bisa membuat rencana dan kembali."

Dia kemudian memberi isyarat kepada Mando untuk memimpin dan membawa mereka kembali ke rumah.

Setelah sekitar tiga puluh menit berjalan, Mando berhenti.

"Aku tahu rute dari sini, dan aku juga tahu air terjun dengan air pegunungan paling dingin yang pernah aku rasakan. Hanya sekitar sepuluh menit dari sini. Mau ikut denganku?" tanyanya sambil menyeringai lebar.

Beberapa menit kemudian, anak-anak menikmati air pegunungan yang dingin. Gita berdiri di bawah air terjun yang dingin, air mengalir di wajahnya. Air itu tampak seperti air mata di wajahnya yang kotor, dan kemudian, setelah sebagian besar kotorannya dibilas, air itu tampak seperti berlian kecil.

Sakti berdiri sambil menyeringai, tetapi alisnya berkerut karena khawatir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun