"Apa itu? Kenapa kamu lari?" tanyanya.
Setelah Pandu tenang, dia menjelaskan.
"Aku benar-benar tersesat, jadi aku pikir kalau aku naik lebih tinggi, aku akan melihat rumah perkebunan." Dia berhenti sejenak. "Aku merasa sangat konyol karena melarikan diri, dan tersesat membuat keadaan semakin buruk."
Faris yang wajahnya masih merah karena berlari, mendesaknya.
"Tapi apa yang kamu lihat di gunung?" tanyanya tak sabar.
BERSAMBUNG
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI