Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mengikuti Bayi

30 September 2025   20:17 Diperbarui: 30 September 2025   20:17 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Apa lagi yang bisa kami lakukan? Bayi tahu banyak hal, dan kita harus memercayai mereka. Pernahkah kamu memperhatikan bayi?

Bayi selalu bahagia dan tertawa, bermain di lantai, dan kemudian tiba-tiba seseorang berjalan ke dalam ruangan, mungkin bahkan seseorang yang sudah lama kamu kenal, mungkin bahkan seseorang yang kamu anggap sebagai teman. Bayi itu melihatnya dan kemudian berhenti tertawa, lalu menangis dan merangkak pergi, mengulurkan tangannya untuk kamu gendong. Dan kemudian, dengan bayi dalam gendonganmu, saat kamu mencoba menghiburnya dan meyakinkannya, kamu melihat lagi orang yang masuk, orang yang kamu pikir kamu kenal, dan sekarang kamu melihatnya melalui mata bayi, dan kamu melihat hal-hal yang belum pernah kamu lihat sebelumnya. Mungkin kekejaman, atau kemarahan, atau kebencian, bahkan mungkin kejahatan, dan kamu bertanya-tanya mengapa kamu tidak pernah melihatnya sebelumnya. Kamu bertanya-tanya bagaimana bayi bisa begitu bijak.

Jadi, tentu saja kami mengikuti bayi ini. Bayi ini tahu sesuatu, dan itu adalah sesuatu yang kita semua ingin tahu. Bayi ini akan pergi ke suatu tempat, dan kami tahu bahwa itu adalah suatu tempat yang kita semua ingin kunjungi.

Cikarang, 29 Juli 2024

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun