"Anak-anak belum mandi."
"Aku terlambat."
"Aku juga terlambat."
"Oke."
Biasanya Syauki lega bisa masuk mobil. Bahkan terjebak macet yang mencekik pun terasa lebih baik daripada hiruk pikuk pagi hari di rumah.
Tidak, dia bukan suka menjadi akuntan pajak, tapi bukan masalah baginya. Relatif tenang, dan klien-kliennya sering senang karena dia bisa menemukan potongan pajak yang tak terpikirkan oleh mereka.
Di penghujung hari kerja, dia kelelahan tapi tak sabar untuk pulang. Tapi dia bukan tipe orang yang suka pergi menikmati happy hour. Dia harus langsung pulang. Tapi itu tidak jauh lebih menyenangkan daripada hiruk pikuk pagi hari.
Ya, tekanan waktu memang berkurang, tapi sekarang, meskipun lelah dan berharap bisa bermalas-malasan saja, semua orang menginginkan perhatiannya.
Membantu menyiapkan makan malam, hal-hal sepele seperti menelepon perusahaan asuransi, bermain dengan anak-anak setidaknya sebentar, lalu waktu tidur:
"Ayah, aku belum ngantuk."
"Ya, Ayah, memang harus sikat gigi."
"Bacakan satu cerita lagi, dong!"
Ketika anak-anak akhirnya tidur, Dewi, istrinya, sering ingin Syauki mendengarkan ceritanya, tetapi Syauki menahan diri untuk tidak memberi komentar. Biasanya, Dewi hanya ingin suaminya mendengarkan. Salah satu masalahnya yang umum adalah hal-hal yang menyenangkan, seperti, "Waktu kita pacaran, itu menyenangkan. Apa yang terjadi?"
Syauki berusaha untuk tidak bersikap defensif, tetapi terkadang dia tak bisa menahan diri untuk memberinya jawaban yang langsung dan jujur seperti, "Kesenangan hubungan yang masih baru tidak akan bertahan lama. Dan ketika kita pacaran, kita hanya melakukan hal-hal yang menyenangkan. Sekarang hidup sudah berakhir, termasuk anak-anak."
Paling banter, Dewi mendesah. Kesal.
Setelah bekerja, Syauki jarang merasa ingin bersenang-senang. Kalau dia tidak takut diomeli, dia akan lebih sering masuk ke kamar tidur dan membaca, menonton TV, dan bahkan duduk di meja mengerjakan SPT pajak klien. Syauki bahkan belum mengerjakan SPT-nya sendiri. Dia mungkin perlu perpanjangan waktu.
Itu terutama di tempat kerja dan ketika dia punya sedikit waktu sendiri di rumah, baru dia bisa bernapas lega.
Jawa Barat, 23 September 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI